Kampus Mengajar di Wonosobo Gelar Sekolah Alam, Asah Kreatifitas Seni dan Skill Sosial Siswa SD Keseneng

- 21 Juni 2021, 23:32 WIB
Ummu Rahma Ulinnuha, peserta Kampus Mengajar di SD D Keseneng Wonosobo menggelar Sekolah Alam untuk siswa kelas 5
Ummu Rahma Ulinnuha, peserta Kampus Mengajar di SD D Keseneng Wonosobo menggelar Sekolah Alam untuk siswa kelas 5 /Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO – Program Kampus Merdeka dimulai pada awal tahun 2021 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program itu diaplikasikan di Perguruan Tinggi dengan beberapa program unggulan untuk mahasiswa di seluruh penjuru Indonesia baik swasta maupun negeri.

Dijelaskan Menteri Nadiem Makarim, program Kampus Merdeka diinisiasi guna memajukan pendidikan Sekolah Dasar di daerah 3T dengan akreditasi sekolah C.

Program Kampus Mengajar juga diinisiasi di Wonosobo, Jawa Tengah dengan jumlah peserta total 88 mahasiswa dari Perguruan Tinggi negeri dan swasta tersebar di berbagai wilayah.

Salah satu mahasiswi yang mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan I tahun 2021 di Wonosbo, Jawa Tengah adalah Ummu Rachma Ulinnuha.

Baca Juga: Melihat Ujian Sekolah Tatap Muka di SMP 3 Kalikajar Wonosobo, hanya 5 Persen Siswa yang Absen

Ulinnuha ditugaskan di SD Negeri Keseneng, kecamatan Mojotengah, kabupaten Wonosobo. Ulinnuha adalah mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang mengikuti KKN-84 Kampus Mengajar UAD.

Salah satu kegiatan unggulan di KKN-84 Kampus Mengajar UAD di SDN Keseneng adalah Sekolah Alam. Sekaligus menjadi sebuah metode pembelajaran yang dilakukan di luar kelas dengan berorientasi pada alam di sekitar lingkungan sekolah. Terlebih masih di masa pandemic di mana siswa SD N Keseneng belum melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).

“Kegiatan Sekolah Alam diikuti oleh siswa kelas 5A dan 5B SDN Keseneng yang kemudian dibagi menjadi 6 kelompok gabungan dari dua kelas tersebut,” tutur Ulin.

Sekolah Alam yang dilaksanakan terdiri dari empat pos dimulai dengan pembelajaran tentang jenis-jenis tulang daun yang berhubungan dengan materi IPA.

Baca Juga: Berkat Inovasi, Perpusda Wonosobo Juara Lomba Perpustakaan Tingkat Jawa Tengah tahun 2021

“Lewat pembelajaran mengenali daun, iswa diminta untuk mendengarkan dan memahami penjelasan dari salah satu teman yang mengajarkan materi tentang jenis-jenis tulang daun, setelah itu mengerjakan kuis sederhana dan membuat karya,” kata Ulin.

Kolase dari beraneka daun hasil sekolah alam di SDN Keseneng program Kampus Mengajar Wonosobo Mei 2021
Kolase dari beraneka daun hasil sekolah alam di SDN Keseneng program Kampus Mengajar Wonosobo Mei 2021 Kabar Wonosobo

Materi pembelajaran meliputi permainan tentang warna untuk melatih konsentrasi. Yaitu dengan memperhatikan setiap lima lembar kertas yang ditunjukkan oleh pengajar untuk memahami jenis daun.

Di Pos lain, siswa diajak meneriakkan yel-yel untuk melatih kekompakan antar kelompok. Sehingga di Pos keempat mereka diarahkan membuat kolase dari daun yang mengasah kemampuan seni.

“Di setiap pos mereka menyiapkan untuk pembuatan kolase dengan daun dan bunga kering yang digunting sesuai kebutuhan dan dipadukan warna hingga bentuknya sesuai dengan gambar yang sudah diberikan. Kegiatan ini untuk melatih kretifitas siswa sekaligus praktik kesenian,” katanya.

Baca Juga: Konsep Kampung 500 Diprakarsai Warga Jibegan Kepil Wonosobo, BerhasilPenuhi Kebutuhan Sayur Mandiri

Di kegiatan Sekolah Alam itu siswa diajak belajar di luar kelas sehingga tidak bosan dengan pembelajaran daring. Agenda itu juga dibatasi jumlah pesertanya.

“Harapan kami, siswa terlepas dari kebosanan pembelajaran online. Terlebih lagi di kawasan Keseneng dengan kondisi sinyal komunikasi yang terbatas, sehingga kelas daring cukup sulit dilaksanakan,” katanya.

Diungkapkan Ulin, Untuk mengikuti program Kampus Mengajar, mahasiswa perlu memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh Kemendikbud. Di SDN Keseneng sendiri, juga ada bimbingan dari beberapa pihak termasuk pengawas kabupaten, Dosen, hingga para guru dan kepala sekolah.

Salah satunya dengan mengikuti Tes Wawasan Kebangsaan dan mengikuti seleksi. Pendaftaran dibuka untuk seluruh wilayah di Indonesia dengan total pendaftaran 35.000 orang pendaftar dan hanya 15.000 pendaftar yang lolos untuk Angkatan 1 tahun 2021.

Baca Juga: Cara Kerja Smart Enviroment di Desa Kalimendong Wonosobo, Sampah Dikelola dan Dimanfaatkan untuk Lingkungan

“Kampus Mengajar ini dilaksankan selama 3 bulan dari bulan Maret sampai Juni 2021 dan ini sudah masuk minggu terakhir,” pungkasnya.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x