Kampus Mengajar SD Negeri Talunombo Bantu Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

- 2 Agustus 2021, 01:05 WIB
Kampus Mengajar SD Negeri Talunombo Bantu Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
Kampus Mengajar SD Negeri Talunombo Bantu Pembelajaran Daring di Masa Pandemi /Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO – Kampus Mengajar sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicetuskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah dijalankan di banyak wilayah.

Program Kampus Mengajar mengajak mahasiswa Indonesia untuk menjadi guru dan mengajar di Sekolah Dasar (SD) di wilayah 3T atau Terdepan, Tertinggal dan Terluar atau sekolah berakreditasi C yang ada di sekitar tempat tinggal mahasiswa.

Pada Kampus Mengajar Angkatan I mahasiswa diminta membantu guru dalam proses belajar mengajar serta administrasi sekolah selama pandemi Covid-19. Ada sekitar 15.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan berlangsung sejak 22 Maret sampai dengan 26 Juni 2021 lalu.

Salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Rizky Nailatul Fauni ditempatkan di SD Negeri Talunombo Kecamatan Sapuran, Wonosobo.

Baca Juga: Siswa SD Keseneng Belajar Teknik Batik Celup Latih Pengetahuan Ekonomi Kreatif lewat Kampus Mengajar Wonosobo

Rizky bersama lima mahasiswa dari perguruan tinggi lain juga melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui WhatsApp Grup. Sistem yang diterapkan di SD N Talunombo, siswa mengambil dan mengumpulkan tugas di sekolah dua kali seminggu dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Di masa pandemi ini, Kampus Mengajar diharapkan mampu memberdayakan mahasiswa untuk ikut terjun ke masyarakat membawa perubahan dan dampak baik. Serta kesempatan bagi saya untuk mendapatkan ilmu lebih banyak lagi ketika di luar kelas,” kata Rizky.

Berbagai kegiatan mulai dari membantu mengajarkan literasi dan numerasi, adaptasi teknologi untuk siswa dan guru, serta bantuan administrasi sekolah juga dilakukan peserta.

Para mahasiswa membuat jadwal mengajar dengan waktu yang disesuaikan dengan jadwal kuliah. Rizky yang mendampingi belajar siswa di kelas 4 menggunakan metode interaktif, menyenangkan, dan tetap berfokus dalam memberikan pengetahuan kepada siswa.

Baca Juga: Kampus Mengajar di Wonosobo Gelar Sekolah Alam, Asah Kreatifitas Seni dan Skill Sosial Siswa SD Keseneng

Sedangkan untuk materi literasi dan numerasi kepada siswa juga diselingi dengan bermain atau bernyayi selain juga diskusi.

“Proses mengajar juga kami lakukan melalui Google Meeting untuk siswa kelas 6, selain bantuan mengajar hal tersebut juga kami lakukan untuk pemberian adaptasi teknologi yang berkaitan dengan PJJ.” Katanya.

Adaptasi teknologi juga diterapkan pada pendampingan mahasiswa saat pelatihan Assesment Kompetensi Minimum (AKM) untuk siswa kelas 4.

Peran mahasiswa dalam membantu administrasi sekolah untuk melengkapi berkas akreditasi sekolah. Diantaranya berupa dokumentasi, surat menyurat, dan lain dokumen lain untuk melengkapi situs BANSM SISPENA.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNDIP Wonosobo Fokus SOP Pelayanan Publik Masa Pandemi dan Pemberdayaan PKK desa Kadipaten

“Program Kampus Mengajar ini memberikan solusi kepada seluruh SD di Indonesia yang masih perlu dibantu baik dalam proses pembelajaran maupun administrasi sekolah. Para mahasiswa juga terbantu mengasah kemampuan serta memberikan pengalaman terjun langsung ke sekolah,” imbuhnya.

Harapan para peserta Kampus Mengajar adalah semoga program itu menjadi salah satu solusi dalam menghadapi permasalahan-permasalahan pendidikan terkhusus di sekolah-sekolah daerah 3T. 

“Ini benar-benar memberikan wawasan yang lebih luas dan nyata kepada para calon guru yang akan meneruskan estafet tugas mulia menyiapkan generasi bangsa, kami sebagai guru dan pendidik di masa mendatang,” pungkasnya.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x