KABAR WONOSOBO – Sebuah studi yang terbit di jurnal Science bertajuk ‘Intergenerational inequities In exposure to climate extremes’ menyebut para ilmuan menemukan jika generasi alpha akan terpapar kondisi iklim 7 kali lebih ekstrim dari kakek neneknya yang lahir di 1960-an.
Generasi Alpha merupakan mereka yang lahir pada tahun 2010 hingga tahun 2021-an.
Para ilmuan menyebutkan jika generasi alpha akan menghadapi kekeringan 2,6 kali lebih parah dari mereka yang lahir 60 tahun yang lalu.
Selain itu ancaman kebakaran hutan akan 2 kali lebih parah. Bahkan heat wave atau gelombang panas diperkirakan akan 36 kali lebih parah untuk generasi mendatang.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang di Seluruh Dunia Lakukan Protes Terhadap Perubahan Iklim Global
Ilmuan menggunakan model iklim komputer dengan melakukan simulasi ekstrem (seperti badai, gelombang panas, kebakaran hutan, dan lain-lain). Simulasi ekstrim ini dikombinasikan dengan harapan hidup satu populasi untuk setiap generasi yang hidup dari tahun 1960 hingga 2020.
Prediksi suhu bumi di masa depan juga dilakukan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change).
Bencana perubahan iklim ini disebutkan akan lebih berdampak pada generai mendatang yang tinggal di negara-negara berpendapatan rendah seperti di wilayah Afrika dan Timur Tengah dibanding generasi yang tinggal di negara maju seperti Eropa dan Asia Tengah.
Baca Juga: Perubahan Iklim Makin Parah jika Pakta Leticia Tak Mampu Hentikan Deforestasi di Hutan Hujan Amazon