KABAR WONOSOBO – Kelangsungan hidup kadal terbesar di dunia atau komodo di alam liar mengalami bahaya yang serius.
Hal itu disebabkan karena habitat komodo yang berada di luar kawasan lindungnya di Indonesia mengalami tekanan dari manusia dan juga perubahan iklim yang terjadi sekarang ini.
International Union for Conservation of Nature (IUCN), akhir pekan ini merilis “daftar merah” spesies yang rentan hingga terancam punah, termasuk komodo.
Baca Juga: Pemanasan Global: Perairan Tropis Menghangat, Beberapa Spesies Ikan Menjauh dari Laut Khatulistiwa
Dalam pertemuan Kongres Konservasi Dunia di Kota Marseille, Prancis, IUCN mengatakan naiknya permukaan laut disebabkan oleh suhu yang lebih panas hingga mencairkan es dan lautan.
IUCN melanjutkan bahwa hal tersebut akan mengurangi habitat komodo dan juga pulau-pulau terpencil setidaknya 30% dalam kurun waktu 45 tahun ke depan.
Kongres yang dihadiri lebih dari 1.400 orang yang terdiri dari pejabat pemerintah, LSM dan kelompok lainnya itu menyebutkan keadaan habitat komodo saat ini.
Baca Juga: Badak Putih Utara Dinyatakan Punah Satu-satunya Pejantan Mati, Tersisa 2 Badak Betina di Kenya
“Sementara subpopulasi di Taman Nasional Komodo saat ini stabil dan terlindungi dengan baik, namun komodo di luar kawasan lindung termasuk Pulau Flores tengah terancam akibat aktivitas manusia,” kata badan tersebut.