Pendapat Ahli: Air Berkaporit, Apakah Berbahaya Bagi Kesehatan?

- 7 Februari 2022, 09:39 WIB
Ilustrasi air bersih yang bisa dikonsumsi
Ilustrasi air bersih yang bisa dikonsumsi /1465301/Pixabay

KABAR WONOSOBO – Sebagian besar dari rakyat Indonesia pasti sudah terbiasa dan tidak asing mendengar istilah kaporit.

Namun pada kenyataannya, banyak masyarakat yang masih belum terbiasa menggunakan air bersih yang sedikit berbau dan berasa kaporit.

Mereka cenderung lebih memilih untuk menggunakan air yang tidak berbau dan berasa.

 Baca Juga: Kebiasaan Mencuci Tangan di Masa Pandemi Ternyata Memunculkan Permasalahan Baru Terkait Penyediaan Air

Memang benar air bersih yang baik dan aman adalah air yang tidak berbau, berasa dan berwarna, namun hal tersebut belum menjamin air tersebut terbebas dari bakteri.

Terlebih apabila air yang didapatkan tersebut bukan berasal dari perusahaan penyedia air bersih, oleh karenanya kebersihan dan keamanannya patut dipertanyakan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 736/Menkes/Per/VI/2010, kadar sisa klor di jaringan distribusi tersebut tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan yaitu maksimal 1 mg/l di outlet reservoar dan 0,2 mg/l pada titik terjauh distribusi.

 Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Warga di Beberapa Daerah di Wonosobo Alami Kelangkaan Air

Klor dan kaporit, keduanya merupakan desinfektan yang digunakan oleh perusahaan jasa penyedia air untuk membunuh bakteri selama proses penyaluran air dari sumber menuju kran pelanggan.

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: PDAM Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah