Menilik Kisah Cinta Terhalang Kerusuhan PKI di Antara Amba dan Bhisma di Novel 'Amba' Laksmi Pamuntjak

- 29 September 2022, 11:58 WIB
Dua tokoh wayang dari cerita Mahabharata yaitu Bhisma dan Amba dibawa menjadi tokoh utama novel Amba karya Laksmi Pamuntjak yang gunakan latar G30S PKI di Yogyakarta hingga Pulau Buru.
Dua tokoh wayang dari cerita Mahabharata yaitu Bhisma dan Amba dibawa menjadi tokoh utama novel Amba karya Laksmi Pamuntjak yang gunakan latar G30S PKI di Yogyakarta hingga Pulau Buru. /Ilustrasi dari Freepik/pikisuperstar/

Bahwa perempuan haruslah untuk ‘manut’ atau menurut.

Dilarang untuk melakukan banyak hal, termasuk mendapatkan pendidikan yang layak, hanya karena ia perempuan.

Namun, Amba mendobraknya. Ia perempuan yang bebas.

“Kamu jangan sampai terjerat oleh apa yang dibayangkan orang. Kamu harus bisa mengatasinya dan memberi makna sendiri kepada namamu.” (kutipan halaman 107)

Baca Juga: Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala, Siap Jadi Serial Netflix

Bukan hanya itu, ada paragraf-paragraf yang juga disusupi oleh penggambaran mengenai makanan, kisah-kisah dalam pewayangan, serta buku-buku dan puisi.

Amba karangan Laksmi Pamuntjak merupakan salah satu novel yang berhasil menjadikan tokoh terkenal dari epos Mahabharat menjadi sebuah tulisan yang mengenyangkan.

Bagaimana Amba, putri dari Kasi yang dibuang oleh sang kekasih, Salwa, setelah dicampakkan oleh Bhisma Dewabrata lantas menuntut balas.

Novel ini tidak hanya menghadirkan tragedi amoral di masa lalu yang menyusup hingga ke ranah-ranah terkecil dari para tokoh yang terlibat.

Melainkan turut menghadirkan romansa indah, hubungan antar manusia dan Tuhan, manusia dengan manusia, juga manusia dengan dirinya sendiri.

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x