Hasil yang lebih baik itu dikarenakan pada sistem DFT masing-masing media hidroponik hanya diisi satu biji tanaman sehingga penyerapan larutan nutrisi dapat terjadi secara lebih optimal.
“Maka, dengan adanya bantuan set alat urban farming diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Kelompok Remaja Mlipak sebagai usaha untuk meningkatkan produktivitas sayur organic bebas pestisida dan sebagai langkah untuk mengoptimalkan keterbatasan lahan sempit,” ungkapnya.
Akhmad Zaed menyebut bahwa hasil uji coba menunjukkan pertumbuhan tanaman dengan urban farming sistem DFT lebih baik dibandingkan dengan bertanam konvensional dilihat dari indikator pertambahan jumlah daun, panjang daun, lebar daun, dan tinggi batang.
“ Dengan adanya bantuan set alat urban farming diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Kelompok Remaja Mlipak sebagai usaha untuk meningkatkan produktivitas sayur organik bebas pestisida,” pungkas Suroso.
Pihaknya menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia TA 2022 atas didanainya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.***