Network
KABAR WONOSOBO - Banyak jenis makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh anak-anak ternyata memiliki kandungan kafein di dalamnya.
Kandungan kafein tersebut ternyata akan berbahaya jika dikonsumsi oleh anak-anak.
Di Indonesia terdapat mitos yang menganjurkan pemberian kopi pada anak untuk mencegah terjadinya step (kejang demam).
Bahkan tidak sedikit orang tua yang memberikan kopi pada anaknya sebagai pertolongan pertama saat anaknya mengalami step.
Kenyataannya secara ilmiah, tindakan tersebut tidak efektif untuk mencegah terjadinya kejang pada anak.
Justru pemberian makanan dan minuman berkafein akan menimbulkan masalah kesehatan pada anak-anak.
Baca Juga: Kisah Serial Killer Ted Bundy, Miliki Paras Tampan Habisi Puluhan Gadis
Selain kopi, ternyata banyak makanan dan minuman yang memiliki kandungan kafein.
Jenis makanan dan minuman yang mengandung kafein diantaranya soda, minuman energi, teh, minuman berperisa, coklat dan berbagai jenis makanan ringan seperti es krim rasa kopi, yogurt beku, energi bars dan permen karet.
Para orang tua harus lebih selektif lagi dalam memberikan asupan bagi buah hatinya.
Baca Juga: 3 Manfaat Rempah Kayu Manis: Membantu Tubuh Melawan Penyakit
Kafein terkadang "tersembunyi" di makanan dan minuman lain juga. Kita bahkan tidak akan menemukannya di label.
Sementara produsen makanan tidak mencantumkan kafein pada label makanan, kerena kafein bukan nutrisi.
Maka dari itu, dianjurkan untuk memeriksa label nutrisi dan komposisi pada makanan yang akan diberikan untuk si kecil dengan teliti.
Baca Juga: 4 Manfaat Jus Buah Bit, Bisa Bantu Cegah Penyakit Jantung
Pada orang dewasa, kafein bisa membuat lebih waspada, bahkan memberikan lebih banyak energi. Lain hal jika kafein diberikan untuk anak-anak.
Maka dari itu, American Association of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan kafein untuk anak di bawah 12 tahun.
Bahkan konsumsi kafein untuk usia 12-18 tahun pun maksimal hanya 100 mg per hari.
Baca Juga: Hati-hati Pemanis Buatan Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan, Dari Diabetes Hingga Jantung
Bagi orang dewasa, The Food and Drug Administration merekomendasikan konsumsi kafein maksimal 400 mg per hari.
Hal ini karena jumlah kafein yang berlebih akan mengakibatkan resiko seperti, respon lebih lama, sulit untuk mengendalikan diri, mudah cemas bahkan depresi.
Sedangkan bagi anak-anak, konsumsi kafein memiliki bahaya diantaranya:
Baca Juga: Banyak Manfaat! 4 Khasiat Minyak Zaitun Untuk Kesehatan
1. Mengganggu penyerapan zat besi
2. Memicu penurunan berat badan
3. Peningkatan tekanan darah dan gangguan irama jantung
4. Gangguan pencernaan
5. Risiko enuresis (mengompol) meningkat
6. Gangguan tidur (susah memulai tidur, mudah terbangun saat tidur, mengantuk di siang hari)
7. Dehidrasi
8. Meningkatkan resiko tekanan darah tinggi
Baca Juga: Ingin Belajar Bahasa Korea? Nih Jurusan Kuliah di Universitas Hingga Prospek Kerja
Banyak minuman dan makanan berkafein juga memiliki kadar gula yang tinggi. Hal ini akan menambahkan ratusan kalori pada makanan yang dikonsumsi si kecil.
Seiring berjalannya waktu, ini dapat mengakibatkan obesitas. Kandungan gula juga meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Minuman dan makanan manis juga berbahaya bagi gigi anak. Hal ini yang sering menjadi penyebab gigi berlubang dan kerusakan gigi pada anak-anak.
Baca Juga: Benarkah Konsumsi Kopi Saat Perut Kosong Berbahaya Bagi Kesehatan?
Sulit memang untuk sepenuhnya menghindari konsumsi kafein pada anak-anak. Namun, para orang tua bisa mengatur jumlah konsumsi kafein pada anak per harinya.
Melansir dari Pediatrics Northwest, berikut cara yang bisa dilakukan orang tua untuk meminimalisir konsumsi kafein pada anak:
1. Lebih memilih air putih atau susu tanpa perisa dibandingkan minuman berkafein
Hal ini dapat membantu anak mendapatkan vitamin dan mineral yang esensial untuk tumbuh kembang anak.
Selain itu, dapat mengurangi jumlah gula yang dikonsumsi oleh anak-anak.
Baca Juga: 3 Amalan Khusus di Bulan Rajab 1444 H/2023 yang Dianjurkan Bagi Umat Muslim
2. Batasi konsumsi soda hanya untuk acara tertentu
3. Cek label dan komposisi makanan untuk mengetahui berapa besar kandungan kafein dan gula pada makanan dan minuman yang akan dikonsumsi oleh anak-anak.***
