BUKAN NABI! Siapakah Ali Imran yang Diabadikan Menjadi Nama Salah Satu Surat dalam Al Quran?

- 19 Maret 2024, 13:17 WIB
Siapakah Ali Imran Yang Namanya Bisa Ada Dalam Surah ke 3 Di Al Quran? Ternyata Inilah Sosoknya
Siapakah Ali Imran Yang Namanya Bisa Ada Dalam Surah ke 3 Di Al Quran? Ternyata Inilah Sosoknya /Tangkap Layar YouTube Jazirah Ilmu/

KABAR WONOSOBO - Surat Ali Imran adalah surat ketiga dalam Al Quran. Surat ini memiliki 200 ayat di dalamnya. Membaca surat Ali Imran ini memiliki banyak sekali keutamaan salah satunya adalah mendapatkan syafaat di hari kiamat nanti. Tapi mengapa surat ketiga ini dinamakan Ali Imran dan siapa Ali Imran ini sebenarnya? Lantas mengapa namanya ini sampai diabadikan di dalam Al Quran? Mari kita bahas selengkapnya.

Jika diterjemahkan itu adalah kata Al atau Ali itu artinya keluarga atau pengikut nah singkatan dari Al itu itu seperti Al Sunnah ataupun as-sunnah kalau kita baca yang mana artinya pengikut sunnah dan ahlinya ataupun Al juga bermakna keluarga terus jika keduanya digabungkan Ali Imran itu memiliki arti keluarganya Imran.

Baca Juga: 3 Santriwati Hafidz 30 Juz Al Quran dari Pondok Pesantren MMQ Munggang Mojotengah Diwisuda

Ada 2 Imran

Sebenarnya ada dua perbedaan pendapat dari para ulama mengenai siapakah keluarga Imran ini. Pendapat pertama mengatakan bahwa keluarga Imran ini adalah keluarganya Nabi Musa Alaihissalam karena Musa bin Imran. Imran ini bapaknya dari Nabi Musa Alaihissalam.

Sementara pendapat yang kedua mengatakan bahwasanya yang dimaksud dengan Ali Imran ini adalah bapaknya Maryam Isa Ibnu Maryam binti Imran ini yaitu kakeknya Nabi Isa AS atau bapaknya ibunda Maryam.

Pendapat yang lebih kuat adalah pendapat yang kedua bahwasanya yang dimaksud dengan Ali Imran adalah keluarga dari Nabi Isa Ibnu Maryam karena melihat dari urutannya di dalam Al Quran setelah Allah bercerita tentang keluarga Imran kemudian Allah lanjutkan ceritanya mengenai Maryam dan Isa.

Baca Juga: Inilah Foto-foto Al Quran Raksasa yang Penulisannya Diawali Jokowi Sejak 2017

Imran Ayah Maryam

Imran adalah orang saleh di kalangan Bani Israil ketika itu, namun Imran ini bukan Nabi melainkan hanya orang yang bertauhid kepada Allah. Imran memiliki seorang istri bernama Hannah. Hannah ini punya Bapak bernama Fakuza menjadikannya bernama Hannah binti Fakuza.

Hannah ini punya saudara perempuan yang menikah dengan seorang ahli ilmu yang berdomisili di suatu tempat ibadah dan hidupnya difokuskan untuk mengabdi kepada Allah SWT bernama Zakaria. Sehingga menurut garis keturunan, Hannah ini adalah iparnya dari Nabi Zakaria Alaihissalam.

Suatu hari ketika Hannah sedang berteduh di bawah sebuah pohon ia melihat ada induk burung yang sedang memberi makan anaknya. Sari sinilah timbul hasrat dari Hannah ingin punya anak lagi. Lantas Hannah berdoa kepada Allah untuk diberikannya keturunan. Ketika Hannah meminta diberikan keturunan kepada Allah saat itu usianya sudah sangat tua dan sudah tidak mungkin lagi untuk punya anak dikarenakan ia telah memasuki masa menopause.

Baca Juga: Al Quran Raksasa UNSIQ Diserahkan Presiden Jokowi ke Masjid Sheikh Zayed Solo

Namun setelah Hannah selesai saat itu juga Allah langsung mengabulkan doanya tersebut hingga pada akhirnya Hannah pun langsung haid setelah Hannah ini selesai kemudian suaminya itu yaitu Imran menggaulinya dan hamillah Hannah.

Ketika dalam masa kehamilannya, Hannah berdoa kepada Allah "Aku bernazar kepadamu, apa yang ada di dalam perutku ini akan menjadi seorang lelaki atau pelayan di Baitul Maqdis,". Yang dimaksud dengan pelayan adalah seorang pengurus atau alim ulama untuk Baitul Maqdis. Jadi sebelum anaknya dilahirkan Hannah sudah menyerahkan anak tersebut untuk hanya fokus beribadah dan meninggalkan segala sesuatu yang berbau dunia dan senantiasa hanya beribadah kepada Allah saja selama hidupnya. Inilah ungkapan rasa syukur Hannah kepada Allah karena bisa mengandung dan akan segera mempunyai anak.

Suatu hari lahirlah anaknya Hannah ini, namun yang lahir bukanlah anak laki-laki melainkan seorang anak perempuan dan Allah takdirkan sebelum anak ini lahir suaminya Hannah yang bernama Imran ini meninggal dunia. Maka ketika bayi itu lahir ia langsung menjadi yatim.

Baca Juga: Turki Kutuk Pembakaran Al-Quran di Denmark

Lalu setelah Hannah mengetahui bayinya ini perempuan beliau berdoa lagi kepada Allah, "Ya Rabb aku melahirkan anak perempuan dan engkau lebih tahu bahwasanya anak laki-laki tidak sama dengan anak perempuan,".

Maksudnya di sini adalah bukan berarti Hannah tidak bersyukur bahwa ia telah mendapatkan anak perempuan namun untuk menjadi seorang pengabdi di Baitul Maqdis lebih afdol bila Ia adalah seorang laki-laki. Akan berbeda ceritanya adalah kedudukannya diisi oleh seorang perempuan maka Allah pun menjawab doa Hannah ini. "Anak perempuan ini akan berbeda dengan anak perempuan di manapun karena ia spesial. Karena hanya Allah yang lebih tahu apa yang kalian tidak ketahui,".

Lalu Hannah berdoa lagi kepada Allah, "Aku menamakan anak ini dengan nama Maryam dan aku meminta kepadaMu ya Rabb untuk melindungi putriku ini dan anak dari putriku ini dari golongan syaitan yang terkutuk," Sebab doa inilah makanya Maryam ini ketika dilahirkan tidak menangis, begitu juga dengan anaknya Maryam, Nabi Isa AS. Mereka berdua akan selalu dilindungi oleh Allah dari godaan setan di sepanjang hidupnya.

Baca Juga: Kalahkan Peserta dari 70 Negara, Pemuda Indonesia Juara Kompetisi Al Quran di Dubai

Ketika Maryam lahir disebutkan bahwa ayahnya telah meninggal dunia dan ketika itu orang-orang alim di Baitul Maqdis berebut untuk merawat Maryam karena mereka ini sangat menghormati Imran. Menurut mereka Imran adalah orang yang paling saleh dan ulama besar di kala itu. Oleh karenanya, menjadi suatu kehormatan besar bagi mereka jika bisa merawat putri Imran.

Di antara orang yang berebut untuk merawat Maryam, salah satunya adalah nabiyullah Zakaria yang diriwayatkan disebutkan bahwa Nabi Zakaria adalah paman dari Maryam. Karena ketika itu orang-orang saling berebut maka diadakanlah semacam undian untuk menentukan siapa orang yang akan merawat dan menjaga Maryam.

Allah SWT takdirkan nama Zakaria lah yang keluar dari hasil undian tersebut. Akhirnya Nabi Zakaria lah yang bertugas merawat Maryam hingga besar. Maka kemudian Nabi Zakaria ini membuatkan sebuah mihrab yang khusus di Baitul Maqdis untuk tempat tinggal Maryam agar menjaga dirinya dari hal-hal duniawi.

Demikianlah penjelasan mengenai Imran, ayah Maryam yang diabadikan menjadi nama salah satu surat dalam Al Quran dan kisah kelahiran Maryam, ibu dari Nabi Isa AS.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: YouTube Jazirah Ilmu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x