Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala, Siap Jadi Serial Netflix

- 13 Juli 2022, 16:30 WIB
Gadis Kretek adalah novel karya Ratih Kumala yang segera dialihwahanakan menjadi serial Netflix yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino.
Gadis Kretek adalah novel karya Ratih Kumala yang segera dialihwahanakan menjadi serial Netflix yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino. /Instagram/ @sastragpu/

KABAR WONOSOBO - Kabar baru datang dari Gramedia Pustaka Utama selaku pihak penerbit novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala. 

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui akun Instagram @sastragpu, Gadis Kretek sendiri akan dialihwahanakan menjadi serial oleh Netflix. 

Tak tanggung-tanggung, fiksi sejarah tentang perjalanan karakter bernama Lebas, Karim, dan Tegal mengungkap sosok Nyai Dasiyah di balik industri kretek Djagad Raja tersebut akan dibintangi dua aktris berbakat Indonesia. 

Baca Juga: 20 Kutipan 'Laut Bercerita' Leila S Chudori, Novel yang Kisahkan Tragedi 1998

Mereka adalah Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino. 

Sebelum menyelami wajah baru Gadis Kretek melalui Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino, berikut adalah sinopsis singkat novel karya Ratih Kumala tersebut. 

 

Gadis Kretek bawa pembaca menelusuri sejarah industri kretek di Indonesia yang dibalut romansa 

Gadis Kretek yang bercerita tentang sejarah industri kretek di Indonesia hanya setebal 274 halaman saja.

Beberapa tokoh yang menjadi poros utama cerita di antaranya adalah: Dasiyah, Soeradja, Idroes Moeria, Roemaisa, Soedjagad, Lebas, Karim, dan Tegar.

Tokoh masa kini terdiri dari Lebas, Tegar, serta Soeradja atau yang ditulis sebagai ‘Romo’.
Baca Juga: Review Novel 'Laut Bercerita' Leila S Chudori: Misteri Hilangnya Aktivis Tahun 1998

Tokoh terakhir merupakan sosok yang menggerakkan trio Lebas-Karim-Tegar untuk lantas bergerak mencari Jeng Yah atau Dasiyah.

Perjalanan tiga pewaris Kretek Djagad Raja menyingkap hal lain di balik keinginan Soeradja untuk menemui Jeng Yah.

Mengawali perjalanan dari Jakarta ke Kudus, lalu Kota M, rahasia yang dibuat oleh para tokoh di masa lalu, perlahan diungkap.

Baca Juga: Sinopsis Tabula Rasa: Novel Karya Ratih Kumala yang Bahas LGBT

Dari mulai perjalanan Seodjagad dan Idroes Moeria membangun usaha kretek masing-masing. Sampai kemudian usaha tersebut berlanjut kepada Dasiyah dan Soeradja. Sebelum lantas keduanya bertemu dengan masa-masa PKI tahun 1965.

Kisah cinta segi tiga antara Idroes Moeria - Roemaisa - Seodjagad sendiri merupakan cikal-bakal konflik utama di novel tersebut.

Sampai kemudian kisah cinta Seoradja dan Dasiyah yang akhirnya melahirkan Kretek Djagad Raja.

Hubungan masa kini dan masa lalu digambarkan dengan runut melalui alur maju-mundur tepat digunakan lantaran ampuh membangun imajinasi pembaca atas apa yang terjadi.

Baca Juga: Eka Kurniawan Gambarkan Tuntutan Maskulinitas Lelaki dalam Novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas

Bagaimana Lebas menceritakan tentang Romo, dan bagaimana tokoh pencerita menceritakan bagaimana Soeradja bisa berakhir menjadi Romo yang sekarat dan meminta bertemu Jeng Yah.

Dasiyah yang digambarkan sebagai ‘pencipta’ Kretek Gadis bersama ayahnya, Idroes Moeria, mengalami perkembangan cerita yang cukup mengesankan.

Dari mulai gadis cerdas sampai kemudian membuat keputusan besar yang ternyata berhubungan erat dengan Seoradja.

Gadis Kretek tidak hanya menyuguhkan tentang romansa sejarah yang lantas menjadikan cerita ini menjadi menarik.

Baca Juga: Film Seperti Dendam dari Novel Karya Eka Kurniawan Siap Tayang di Netflix April Mendatang

Penulis turut menyinggung perihal perilaku sosial, isu-isu feminisme, sampai politik melalui para tokoh yang terlibat.

Seperti ketika penulis membandingkan gaya hidup Idroes Moeria dengan Roemaisa ketika mereka masih remaja, hingga lantas berkeluarga.

Atau ketika Seoradja dengan begitu berat menerima penawaran Idroes Moeria serta Dasiyah lantaran ia adalah ‘lelaki’.

“Aku cuma pingin diajeni sebagai wong lanang seutuhnya. Bukan sebagai benalu yang numpang hidup dan bisa petantang-petenteng karena dikasih kuasa sama calon mertua.”

Baca Juga: Hilman Hariwijaya Meninggal Dunia, Penulis Novel Lupus dan Olga yang Ngetrend Tahun 90-an

Soeradja memang dikenal gigih dan menerima segenap pelajaran yang diterima, tetapi ia juga digambarkan sebagai laki-laki pada umumnya. Sosok yang tidak ingin ‘bergantung’ meskipun jelas saja tidak mendapatkan secara percuma.

Kegiatan politik yang terjadi pada masa-masa Partai Komunis Indonesia yang merupakan cikal-bakal kediktaktoran Soeharto juga turut diangkat.

Kota M digambarkan menjadi korban atas insiden itu pula.

Beberapa isu yang dibahas tersebut, menjadikan Gadis Kretek bukan hanya tulisan yang mencoba menggambarkan ‘tragedi romansa’ atas apa yang terjadi dengan tokoh utama.

Baca Juga: The Loneliest Girl in The Universe, Novel Psikologi Thriller Garapan Lauren James (Bagian 1)

Melainkan turut pula menghadirkan sisi lain di balik sejarah yang tidak disajikan di buku pelajaran.

Gadis Kretek juga membuat pembaca kian mengerti tentang perjalanan bisnis kretek di Indonesia.

Terutama bagi mereka para penikmat kretek dan yang tinggal berdekatan dengan masing-masing latar tempat tersebut.

 

 

Sinopsis singkat Gadis Kretek

Pak Raja sekarat. Dalam menanti ajal, ia memanggil satu nama perempuan yang bukan istrinya; Jeng Yah. Tiga anaknya, pewaris Kretek Djagad Raja, dimakan gundah. Sang Ibu pun terbakar cemburu terlebih karena permintaan terakhir suamianya ingin bertemu Jeng Yah. Maka berpacu dengan malaikat maut, Lebas, Karim, dan Tegar, pergi ke pelosok Jawa untuk mencari Jeng Yah, sebelum ajal menjemput sang Ayah.

Baca Juga: 5 Perempuan Kuat dalam Novel Populer Indonesia, Salah Satunya dari Laut Bercerita Leila Chudori

Perjalanan itu bagai napak tilas bisnis dan rahasia keluarga. Lebas, Karim, dan Tegar bertemu dengan pelinting tua dan menguak asal-usul Kretek Djagad Raja hingga menjadi kretek nomor 1 di Indonesia. Lebih dari itu, ketiganya juga mengetahui kisah cinta ayah mereka dengan Jeng Yah, yang ternyata adalah pemilik Kretek Gadis, kretek lokal Kota M yang terkenal pada zamannya.

Apakah Lebas, Karim, dan Tegar akhirnya berhasil menemukan Jeng Yah?

Gadis Kretek tidak sekadar bercerita tentang ciunta dan pencarian jati diri para tokohnya. Dengan latar kota M, Kudus, Jakarta, dari periode penjajahan Belanda hingga kemerdekaan, Gadis Kretek akan membawa pembaca berkenalan dengan perkembangan industri kretek di Indonesia. Kaya akan wangi tembakau. Sarat akan aroma cinta.

Baca Juga: Ulasan Buku Save The Cat Jessica Brody yang Jadi Panduan Terakhir Penulis sebelum Menulis Novel

Adaptasi menjadi serial Netflix dengan bintang populer Indonesia

Nama Putri Marino dan Dian Sastrowardoyo resmi diumumkan menjadi pemeran utama untuk serial Gadis Kretek karya Ratih Kumala. 

Digarap oleh Netflix, hingga artikel ini ditulis masih belum diumumkan secara pasti mengenai bagian peran yang akan digarap keduanya. 

Dian Sastrowardoyo alias Dian Sastro sendiri merupakan aktris Indonesia yang namanya melejit berkat film Ada Apa Dengan Cinta.

Baca Juga: Kutipan Semua Perempuan itu Pelacur dari Novel Cantik Itu Luka Viral, Eka Kurniawan Tanggapi Santai

Sementara Putri Marino belum lama ini dikenal luas berkat peran Kinan di serial We TV, Layangan Putus. 

Selain belum mengungkap pembagian peran bagi dua bintang Indonesia tersebut, Netflix juga masih belum membagikan tanggal resmi mulai syuting hingga perilisan serial Gadis Kretek karya Ratih Kumala tersebut.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Instagram @sastragpu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x