KABAR WONOSOBO – Seorang pria di Brazil harus mengubur impiannya untuk melakukan reproduksi karena kehilangan alat kemaluannya yang dijadikan makanan babi.
Dilansir Kabar Wonosobo dari Daily Mail, kejadiannya berawal dari tindakan seorang pria asal Olhos D'Agua, Brazil yang mencoba melakukan pelecehan dan berusaha memperkosa keponakannya sendiri yang berusia 20 tahun.
Untungnya sang keponakan tersebut berhasil lolos dan kemudian melarikan diri dari pelaku yang saat itu tengah berada di bawah pengaruh alkohol.
Korban kemudian menceritakan pengalaman menyedihkannya tersebut kepada pacar dan saudaranya.
Cerita korban tak pelak membuat saudara dan pacar korban naik pitam.
Mereka berdua merencanakan sebuah aksi balas dendam terhadap apa yang telah dilakukan oleh paman korban yang kehilangan akal sehat karena mabuk itu.
Baca Juga: Penyebar Hoaks Babi Ngepet di Depok Dikenal Ustaz, Pesan Babi Hutan via Online Seharga Rp900 Ribu
Pria berusia 36 tahun itu diarahkan dan dibujuk untuk datang ke ladang tebu mereka.
Karena tindakan dan niat bejatnya terhadap korban, sang paman kemudian diserang oleh pacar dan saudara korban di ladang tebu itu.
Tidak hanya diserang hingga pingsan, pacar dan saudara korban memberikannya hukuman sadis yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidup.
Baca Juga: Di Ambang Kematian, Wanita Hamil Asal Turki Akhirnya Selamat dari Komplikasi COVID-19 dan Flu Babi
Si pelaku pemerkosaan yang dalam keadaan pingsan tersebut celananya dipelorotkan kemudian penis dan testisnya dipotong.
Agar tidak dapat disambung lagi, organ reproduksi si paman diberikan ke babi untuk dijadikan makanannya.
Ketika sadar dari pingsannya, si paman yang sudah kehilangan alat kelaminnya merasakan kesakitan yang luar biasa dan perdarahan yang sangat parah.
Namun lelaki itu masih mampu pulang ke rumah dan menelepon ambulans.
Petugas medis tak lama kemudian datang dan berhasil menghentikan perdarahan lelaki itu.
Setelahnya si paman dilarikan ke rumah sakit Doutor Gil Alves.
Sayangnya dokter bedah tidak mampu berbuat banyak karena penis dan testis pria itu yang niatnya ingin disambungkan kembali ternyata tidak ditemukan.
Polisi yang dikerahkan untuk mencarinya juga tidak kunjung menemukan alat kelamin tersangka pelecehan seksual itu.
"Kasus ini benar-benar peristiwa yang tak biasa, jauh dari insiden yang umum terjadi. Bahkan, tidak manusiawi," ujar polisi bernama Stephan da Silva yang termasuk dalam tim pencarian.
Pakar bedah rumah sakit itu hanya membuat saluran uretra agar pria itu bisa buang air kecil dengan lebih baik.
Pelaku penyerangan dan penganiayaan terhadap dirinya telah diamankan polisi.
Namun belum diketahui apakah kasus pemerkosaan yang dilakukannya akan membuat pria malang itu ditangkap setelah ia pulih.***