Persamaan Karakter Heo Joon Ho di Snowdrop dengan Park Jun Byeong, Politisi di ‘Gwangju Massacre’ 1987

14 Januari 2022, 19:50 WIB
Heo Joon Ho (kiri) perankan karakter yang diduga penggambaran fiksi Park Jun Byeong ‘Gwangju Massacre’ /Instagram/ @jtbcdrama

KABAR WONOSOBO― Sejumlah 30 akademisi Korea mengirim surat terbuka pada Luke Kang, Presiden Disney Plus Asia-Pasifik, pada 10 Januari 2022 atas kontroversi penyelewengan sejarah Snowdrop.

Salah satu pembahasan yang digarisbawahi yaitu karakter Eun Chang Su (diperankan Heo Joon Ho).

Heo Joon Ho merupakan aktor yang memerankan ayah Jisoo BLACKPINK yang diduga merupakan penggambaran dari figure asli, Park Jun Byeong.

Park Jun Byeong merupakan politisi Korea Selatan yang bertanggung jawab atas tragedi pembunuhan massal di Gwangju ‘Gwangju Massacre’ pada tahun 1987 silam.

Baca Juga: Gerakan Demokrasi Gwangju, Dikisahkan dalam Drakor Snowdrop dengan Pemeran Utama Jisoo BLACKPINK

Surat terbuka tersebut menyebut detail kemiripan di antara karakter Eun Chang Su yang diperankan Heo Joon Ho dengan Park Jun Byeong.

“Patut dipertanyakan kenapa pemimpin agensi seperti dia digambarkan dengan begitu simpatik, betapapun fiktifnya dia,” tulis surat terbuka akademisi Korea tersebut.

Setidaknya terdapat 6 perbandingan yang dapat digunakan penonton Snowdrop untuk mengetahui karakter Eun Chang Su dengan Park Jun Byeong.

Berikut adalah pemaparan Kabar Wonosobo seperti dikutip dari surat terbuka akademisi Korea tersebut:

Pertama, Eun Chang Su diceritakan terlibat dalam Perang Korea ketika masih di bawah umur sebagai ‘tentara pelajar’.

Park Jun Byeong juga merupakan ‘tentara pelajar’ ketika Perang Korea terjadi.

Kedua, Park Jun Byeong merupakan murid di Akademi Militer Korea.

Faktanya, Eun Chang Su yang diperankan Heo Joon Ho di drama Snowdrop juga demikian.

Ketiga, Park Jun Byeong merupakan seorang sarjana sastra setelah kuliah di College of Liberal Arts and Sciences di Seoul National University.

Snowdrop juga menceritakan bahwa karakter yang aktor Heo Joon Ho belajar sastra di sebuah universitas fiksi, Hanguk University.

Baca Juga: Drakor Snowdrop Dibintangi Ji Soo BLACKPINK Dapat Petisi, Singgung Pemberontakan Gwangju

Keempat, karakter Eun Chang Su memperkenalkan dirinya sebagai ‘seorang yang lebih cocok menjadi profesor militer dibanding bertugas di lapangan’.

Melalui wawancara dengan Joseon Ilbo, Park Jun Byeong lebih memilih Daejeon Middle School untuk menjadi profesor di universitas.

Kelima, Lee Han Lim yang merupakan komandan dan atasan Park Jun Byeong menolak terlibat dalam kudeta terhadap Park Chung Hee.

Hal tersebut membawa keduanya ke dalam tahanan karena minimnya partisipasi.

Park Jun Byeong lantas menghabiskan sebulan di penjara.

Melalui pengenalan karakter atasan Eun Chang Su, karakter tersebut juga menolak berpartisipasi pada kudeta atas Park Chung Hee di tahun 1961.

Hal tersebut membuat keduanya dipenjara.

Keenam, karakter Eun Chang Su di Snowdrop merupakan anggota dari ‘Dongsimhoe’ yang menolak melakukan kudeta Chun Doo Hwan pada 12 Desember 1979.

Eun Chang Su berpendapat bahwa seorang perwira militer tidak seharusnya memobilisasi divisinya untuk melakukan hal tersebut.

Hal tersebut dilakukan oleh Eun Chang Su karena seorang perwira harusnya menjaga netralisasi politik.

Melalui wawancara dengan Joseon Ilbo, Park Jun Byeong mengakui bahwa ia menjadi anggota ‘Hanahoe’, yaitu kelompok dekat Chun Doo Hwan pada tahun 1970-1971.

Pada 12 Desember, ia menerima permintaan dari Chun Doo Hwan untuk mengerahkan pasukannya yaitu Divisi ke-20 untuk mengambil alih Kementrian Pertahanan Nasional dan Markas Besar Angkatan Darat.

Namun, Park Jun Byeong menolak lantaran melihat hal yang terjadi pada mantan atasannya, Lee Han Lim.

“Kami berharap, dengan akses dan jangkauan yang luas ini, perusahaan mampu bertanggung jawab sebagai platform penyiar,” tutup surat terbuka tersebut.

Baca Juga: Kisah Aktivis Demokrasi Gwangju Chun Young Cho, Inspirasi Asli Karakter Jisoo BLACKPINK di Snowdrop

‘Gwangju Massacre’ sendiri merupakan salah satu tragedi politik terbesar yang terjadi di Korea Selatan.

Memuncak pada tahun 1987, tragedi tersebut mengubah tatanan pemerintahan di Korea Selatan.

Park Jun Byeong merupakan komandan Divisi Infanteri ke-20 yang dikirim ke Gwangju pada Mei 1980 silam.

Surat tersebut menulis bahwa Park Jun Byeong ‘memimpin pembantaian massal terburuk atas rakyat sipil dalam sejarak Korea modern’.

“Park adalah perwira militer yang memimpin pembunuhan rakyat sipil dengan brutal, dan tidak pernah meminta maaf atas kekejaman yang dilakukan di bawah komandonya,” pungkas surat tersebut.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Twitter @kbae38

Tags

Terkini

Terpopuler