Sosok Ini Rupanya yang Terakhir Merawat Ratu Elizabeth II Sebelum Wafat

10 September 2022, 08:39 WIB
Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun. /Steve Parsons/Pool via REUTERS

KABAR WONOSOBO - Ratu Elizabeth II dari Britania Raya meninggal dunia dengan damai di Balmoral pada usai 96 tahun setelah memerintah selama 70 tahun pada Kamis, 8 September 2022 kemarin.

Meninggalnya Ratu Elizabeth II menjadi kabar duka bagi Inggris dan Britania Raya. Bendera persatuan di atas istana diturunkan menjadi setengah tiang.

Sebelum dimakamkan jenazah Ratu Elizabeth II akan disemayamkan di Westminster Hall London selama empat hari.

Baca Juga: Berlaku Hari Ini, Berikut Tarif Ojol Terbaru Usai Kenaikan BBM

Sementara, upacara pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II akan berlangsung di Westminster Abbey sekitar 10 hari setelah kematiannya.

Dilansir dari Independen.uk, Ratu Elizabeth II nantinya akan dimakamkan di Kapel King George VI, Kastil Windsor.

Setelah Ratu dimakamkan di Kapel, Pangeran Philip yang sebelumnya dimakamkan di Royal Vault, St. Georges Chapel, akan dipindahkan bersama ke Kapel.

Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi dengan Kerajaan Inggris setelah Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia

Saat kepergiannya, ada sosok yang selama ini menjaga dan merawat kesehatan Ratu Elizabeth II. Dia adalah dokter, Profesor Sir Huw Thomas.

Dia merupakan dokter berpengalaman yang mengawasi perawatan Ratu di hari-hari terakhirnya.

Sir Huw Thomas telah bertanggung jawab atas Rumah Tangga Medis Kerajaan sejak 2014 dan dianugerahi gelar kebangsawanan pada 2021.

Baca Juga: Ratu Elizabeth Wafat, Ini Alasan Camilla Parker Bowles akan Menjadi Ratu

Huw menjadi kepala rumah tangga medis Kerajaan sejak 2014. Dia bertanggung jawab untuk merawat Ratu Elizabeth II dan anggota keluarga kerajaan lainnya.

Dia yang mengabarkan memburukmya kesehatan Ratu Elizabeth II setelah konsultasi pagi hari Kamis, 8 September.

Menurut Daily Mail, Sir Huw adalah seorang konsultan di Rumah Sakit St Mary di London dan dianugerahi gelar kebangsawanan tahun lalu sebagai ucapan terima kasih pribadi dari Ratu selama bertahun-tahun merawatnya dan keluarga kerajaan.

Baca Juga: Jadi Ibu Mertua Terbaik, Bagaimana Hubungan Ratu Elizabeth dan Lady Diana Sebenarnya?

Dokter yang berpengalaman juga merupakan profesor genetika gastrointestinal di departemen bedah dan kanker Imperial College London.

Sementara itu, ia juga telah terlibat dalam pengiriman beberapa anggota termuda dari keluarga kerajaan.

Menurut laporan, Profesor Huw yang menyarankan agar Ratu menghindari pertemuan tingkat tinggi baru-baru ini, termasuk Pembukaan Parlemen pada bulan Mei, yang merupakan pertama kalinya dia melewatkannya dalam 59 tahun.

Baca Juga: Apa Arti 'London Bridge is down'? Kode Khusus untuk Ratu Elizabeth II

Dia juga melewatkan banyak perayaan Platinum Jubilee-nya di bulan Juni.

Dalam sebuah wawancara dengan Imperial College, dia terkejut dengan anugerah gelar kebangsawanan yang diberikan padanya.

"Itu adalah kejutan yang sangat menyenangkan! Saya telah bekerja di Royal Medical Household selama 15 tahun dan saya telah menjadi Kepala Rumah Tangga Medis untuk tujuh tahun terakhir. Sudah beberapa tahun yang sibuk dalam peran ini, jadi saya merasa sangat bersyukur telah diakui atas layanan saya hingga saat ini." kata Pak Huw, seperti dikutip Kabar Wonosobo dari Meaww.com.

Baca Juga: Apa yang Terjadi dengan Britania Raya Pasca Pengumuman Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia?

Pekerjaan Sir Huw bukanlah tanggung jawab penuh waktu dan dia melihat Ratu saat dibutuhkan.

Dia mulai bekerja di Royal Medical Household pada tahun 2006 dan diangkat sebagai ketuanya delapan tahun lalu.

Dia juga bagian dari tim yang merawat Duchess of Cambridge ketika dia melahirkan putri Charlotte pada 2015 dan putra bungsu Louis pada 2018 di Rumah Sakit St Mary, Paddington.

Baca Juga: Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ratu Elizabeth II Telah Memecahkan Rekor Ini!

Sir Huw juga populer untuk penelitiannya terutama untuk kerjasamanya dengan Imperial Cancer Research Fund (ICRF) pada akhir 1980-an di mana ia membantu para ilmuwan di ICRF untuk memetakan lokasi gen kanker usus APC ke kromosom 5.***

Editor: Arum Novitasari

Tags

Terkini

Terpopuler