KABAR WONOSOBO – Jumat lalu, pihak pemerintahan Amerika Serikat dihebohkan dengan melintasnya benda asing di perairan Alaska. Hal itu terjadi hanya beberapa hari pasca AS menembak jatuh balon pengintai milik China.
Juru bicara John Kirby mengatakan bahwa objek tersebut berukuran seperti mobil kecil dan terbang sekitar 40.000 kaki.
Ia juga menambahkan bahwa objek tersebut merupakan sebuah ancaman bagi keselamatan penerbangan. Oleh sebab itu, Presiden Joe Biden memerintahkan militer AS untuk menembak jatuh objek asing tersebut.
Baca Juga: Hacker Rusia Serang 3 Labolatorium Nuklir Amerika Serikat, Pihak AS Enggan Bersuara
Kepala Koresponden Urusan Global ABC News, Martha Raddatz yang pertama kali melaporkan berita tersebut mengatakan bahwa saat pilot mendapatkan hasil visualisasi dari objek asing tersebut.
Pilot tersebut mengatakan bahwa benda asing tersebut tidak memiliki tanda-tanda menggunakan tenaga penggerak.
Kemudian seorang pejabat AS mengatakan bahwa objek tersebut berbentuk silinder dan berwarna abu-abu keperakan.
Baca Juga: Kepopuleran ChatGPT Mulai Menarik Minat Parlemen Amerika Serikat
Kirby juga mengatakan bahwa objek asing tersebut terpaksa ditembak jatuh, karena memasuki wilayah teritori dari AS.
“Itu masuk, di dalam perairan teritorial kami, perairan itu sekarang membeku, tetapi di dalam wilayah udara teritorial dan di atas perairan teritorial. Pesawat tempur yang ditugaskan ke Komando Utara AS menjatuhkan objek itu dalam satu jam terakhir,” kata Kirby, dikutip oleh Kabar Wonosobo dari laman abcnews.go.com.
Kirby juga mengatakan bahwa benda asing tersebut belum diketahui miliki siapa dan juga tidak memiliki maneuver, bahkan hampir seperti angin.
Baca Juga: Menteri Luar Negeri China Sebut Balon Udara di Langit Benua Amerika Hanya Kesalahan
Objek tersebut melintas dari timur laut melewati Alaska. Mengetahui hal itu, pihak AS mengirimkan dua pesawat tempur F-35 untuk mengidentifikasinya pada jumat malam.
Kemudian, pada hari jumatnya dikirimkan dua pesawat tempur F-22 dari Joint Base Elmendorf-Richardson untuk melacaknya dan menembak jatuh objek asing tersebut, menggunakan rudal sidewinder AIM-9X.
Proses menembak jatuh objek tersebut terjadi di lokasi Deadhorse, Alaska, tepat di Teluk Prudhoe.
Baca Juga: 2 Siswa dan 1 Staf Ditembak di Sekolah Iowa Amerika
Kirby mengatakan bahwa pesawat tempur milik AS melakukan pemeriksaan di atas objek asing tersebut sebelum ditembak jatuh. Hal tersebut berguna untuk mengetahui apakah objek asing tersebut diawaki oleh pilot atau tidak.
"Kami berhasil menaikkan beberapa pesawat tempur sebelum perintah untuk menembak jatuh. Dan penilaian pilot adalah bahwa ini tidak berawak," katanya, dikutip oleh Kabar Wonosobo dari ABC News.
Kirby juga mengatakan bahwa objek asing tersebut pertama kali melintas pada kamis malam dan di tembak jatuh pada Jumat paginya.
Baca Juga: Drama Korea Crash Landing on You Akan Diadaptasi Amerika Serikat dengan Genre Fiksi Ilmiah
“Pesawat tempur pertama kali melihatnya Kamis malam, itu adalah benda kecil, dan mereka terbang dengan kecepatan tinggi. Pesawat AS melakukan identifikasi pada "dini hari" dan penerbangan itu "berakhir dengan penembakan," kata Kirby.
“Biden memberi perintah untuk menembak jatuh Jumat pagi. Dia mengatakan alasan "utama" memerintahkannya untuk ditembak jatuh adalah untuk "keamanan" penerbangan yang melakukan perjalanan di ketinggian itu dan fakta bahwa itu bergantung pada angin yang ada membuat jalur penerbangannya kurang dapat diprediksi. Dan presiden tidak bisa mengambil risiko itu” ucapnya. Dikutip oleh Kabar Wonosobo dari laman ABC News.
*Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News.***