Kebakaran hutan yang terjadi di California kerap kali diiringi dengan adanya angin Santa Ana. Berdasarkan data dari Sistem Pemetaan The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), hal itu menyebabkan adanya peningkatan konsentrasi partikel PM 2.5 yang turut beredar di udara.
Polusi itu berpengaruh terhadap masalah kesehatan, dimana ditemukan data dari rumah sakit mengenai adanya peningkatan pasien gangguan pernapasan sebesar satu (1) persen.
Baca Juga: Apa Sebenarnya Gravitasi? Ini Besar Gaya Gravitasi yang Mampu Ditoleransi Manusia di Planet Lain
Saat dikaji kembali, asap kebakaran menyebabkan peningkatan risiko fatalitas sebesar 1,3 hingga 10 persen pada pasien dengan masalah pernapasan.
Di California selatan, angin Santa Ana menyebabkan kebakaran hutan paling parah. Angin bertiup dan membawa asap kebakaran ke wilayah pesisir yang berpenduduk lebih padat.
Kebakaran tersebut berpengaruh terhadap iklim dan menunda dimulainya musim hujan di kawasan itu.
Selain itu, seiring pertumbuhan populasi di daerah perbatasan perkotaan dengan hutan, terjadi peningkatan risiko terjadinya kebakaran dan dampaknya bagi mereka yang tinggal di pedalaman dan berada di jalur angin.
“Ketika kondisi di California Selatan menjadi lebih panas dan kering, kami memperkirakan akan melihat peningkatan aktivitas kebakaran,” ujarnya Tom Corringham, anggota tim peneliti kebakaran California.
Studi ini menunjukkan bahaya akibat asap kebakaran mungkin lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Oleh karenanya sangat penting untuk memperkuat sistem deteksi kebakaran hutan dini dan upaya mitigasi perubahan iklim.***