KABAR WONOSOBO – Kapal-kapal pengirim kargo yang telah antre seminggu di kedua ujung Terusan Suez kini bisa melintas lega.
Hal itu berkat keberhasilan kapal tunda gabungan membebaskan Kapal Ever Given yang kandas dan memblokir kanal selama hampir seminggu.
Ketua Otoritas Terusan Suez (SCA), Osama Rabie mengatakan kepada wartawan bahwa dengan pengapungan kembali kapal perusahaan Taiwan tersebut, 113 kapal diperkirakan akan melalui terusan Suez dari dua arah pada Selasa, 30 Maret 2021 pagi ini.
Osama juga mengatakan bahwa 422 kapal lain yang sudah menunggu giliran akan bisa diselesaikan dalam tiga setengah hari.
Sebelumnya, Ever Given yang diterpa angin kencang kandas dalam posisi diagonal di Terusan Suez bagian selatan sehingga memblokade jalur pengiriman laut terpendek antara Asia dan Eropa tersebut sejak 23 Maret
Evergreen Line, perusahaan yang menyewa Ever Given, mengatakan bahwa kapal tersebut akan diperiksa kelayakannya di danau yang memisahkan dua bagian kanal, Danau Great Bitter.
"Kapal itu siap untuk navigasi terbatas setelah pemeriksaan awal dan tidak ada satupun peti kemas yang rusak, tapi penyelidikan kedua akan lebih rinci dan menunjukkan bila ada yang terdampak," kata Osama.
Dilansir Kabar Wonosobo dari Reuters, senin fajar, petugas penyelamat dari SCA bekerja dengan tim dari perusahaan Smit Salvage asal Belanda berhasil mengapungkan sebagian badan kapal dan meluruskannya di kanal.
Setelah beberapa jam, kapal itu sempat bergeser kembali ke posisi melintang di kanal sebelum akhirnya dibebaskan dengan bantuan kapal tunda saat air pasang.
Baca Juga: Ledakan Dahsyat Terdengar saat Kebakaran Kilang Minyak Balongan di Indramayu Senin Dini Hari
“Tekanan waktu untuk menyelesaikan operasi ini nyata dan belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Peter Berdowski, CEO pemilik Smit Salvage Boskalis, setelah Ever Given berhasil diapungkan kembali.
Smit Salvage mengatakan, sekitar 30.000 meter kubik pasir telah dikeruk untuk mengapung kembali kapal kontainer berbobot 224.000 ton itu
Total ada 11 kapal tunda, dan dua kapal tunda laut yang kuat digunakan untuk menarik kapal itu.
Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM), manajer teknis kapal kargo mengatakan bahwa tidak ada laporan pencemaran atau kerusakan peti kemas.***