KABAR WONOSOBO - Australia meminta Uni Eropa untuk mengirim 1 juta dosis vaksin Covid-19 untuk membantu Papua Nugini (Papua New Guinea) memerangi wabah yang disebabkan oleh virus corona pada Rabu, 17 Maret 2021.
Wabah yang sudah mulai marak merebak di Papua Nugini itu dikhawatirkan dapat menyebar ke bagian lain negara itu, bahkan ke negara lain di kawasan Pasifik.
Namun, permintaan bantuan vaksin tersebut dikhawatirkan menyulut kembali ketegangan antara Canberra dan Brussels, setelah Uni Eropa baru-baru ini memblokir pengiriman vaksin ke Australia.
Baca Juga: Papua Nugini Kewalahan Hadapi Pandemi Covid-19, Australia Upayakan Bantuan Internasional
Dilansir Kabar Wonosobo dari Reuters, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada Rabu (17/3/2021) lalu mengatakan bahwa vaksin itu sekarang sangat dibutuhkan untuk menahan lonjakan kasus akibat Covid-19 di negara yang berbatasan darat dengan Indonesia itu.
“Kami telah memesan vaksin-vaksin itu. Kami telah membayarnya dan kami ingin melihat vaksin itu datang ke sini sehingga kami dapat mendukung tetangga terdekat kami, Papua Nugini, untuk menangani kebutuhan mereka yang mendesak,”kata Scott Morrison kepada wartawan di Canberra.
“Mereka adalah keluarga kami, mereka adalah teman kami. Mereka adalah tetangga kami. Mereka adalah mitra kami. Ini untuk kepentingan Australia, dan untuk kepentingan negara-negara di wilayah Pasifik juga," imbuh Morrison.
Baca Juga: Uni Eropa Setuju Jatuhkan Sanksi untuk China Atas Kasus Pelanggaran HAM pada Muslim Uighur
Merespon permintaan vaksin dari Australia itu, Juru Bicara Uni Eropa memberikan pernyataannya Rabu, 17 Maret 2021 lalu.