“Letusannya nampak sangat indah, dan tidak membuat orang-orang di sekitar sini ketakutan,” tambah Christopher.
Pun begitu, petugas polisi tetap berjaga-jaga di tempat kejadian dan masyarakat disarankan untuk menjauh.
Penduduk sekitar diperintahkan menutup jendela dan tinggal di dalam rumah karena risiko kemungkinan polusi gas yang terbawa angin.
Akibat letusan ini jalan utama dari Ibu Kota ke Bandara Keflavik ditutup sementara pada hari itu.
Ini adalah letusan pertama yang terjadi di semenanjung Reykjanes setelah ratusan tahun lamanya.
Letusan terjadi pada sistem vulkanik Krysuvik yang tidak memiliki pusat gunung berapi.
Letusan itu dikenal sebagai letusan efusif, dimana lava mengalir dari tanah bukan memuntahkan lava ke langit.
Menurut Badan Meteorologi Islandia, letusan terakhir yang terjadi di semenanjung Reykjanes terjadi hampir 800 tahun hingga 1.240 tahun yang lalu.