Letusan Gunung Fagradalsfjall di Islandia jadi Tontonan Warga, 800 Tahun Tertidur Tiba-tiba Muntahkan Lava

- 31 Maret 2021, 22:17 WIB
Warga menonton Semburan Lava yang dihasilkan oleh letusan Gunung Fagradalsfjall. Tangkapan layar Youtube Global News.
Warga menonton Semburan Lava yang dihasilkan oleh letusan Gunung Fagradalsfjall. Tangkapan layar Youtube Global News. /Youtube.com/ Global News

 

KABAR WONOSOBO – Gunung Fagradalsfjall yang terletak di semenanjung Reykjanes, Islandia meletus pada 19 Maret 2021 dan lavanya masih mengalir hingga hari ini.

Gunung berapi yang telah tertidur selama 800 tahun ini tiba-tiba mengeluarkan lava panas yang terjadi pada malam hari sekitar pukul 20.45 WIB.

Badan Meteorologi Islandia melaporkan bahwa letusan Gunung Fagradalsfajall menghasilkan sungai lava sepanjang sekitar satu kilometer.

Baca Juga: Status Gunung Merapi Masih Siaga Level 3, Kembali Keluarkan Lava Pijar

Meskipun letusannya terdengar kecil tetapi lava yang dihasilkan gunung tersebut mampu membumbung tinggi ke awan.

“Yang menarik adalah bahwa tidak ada letusan kencang yang terdengar ketika gunung ini meletus, meskipun terjadi banyak gempa hingga 15.000 kali dalam satu bulan,” kata Christopher Hamilton, seorang Geolog.

Langit malam di wilayah itu seketika berubah jadi berwarna merah dan bahkan dapat terlihat dari Ibu Kota Reykjavik yang jaraknya 30 kilometer.

Baca Juga: Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Sindoro Naik Tercatat 48 Kali Gempa Vulkanik, Status Gunung Api Masih Normal

“Letusannya nampak sangat indah, dan tidak membuat orang-orang di sekitar sini ketakutan,” tambah Christopher.

Pun begitu, petugas polisi tetap berjaga-jaga di tempat kejadian dan masyarakat disarankan untuk menjauh.

Penduduk sekitar diperintahkan menutup jendela dan tinggal di dalam rumah karena risiko kemungkinan polusi gas yang terbawa angin.

Baca Juga: Golden Sunrise Sikunir Dieng, Spot Sempurna Abadikan Lautan Awan dan Jajaran Gunung Jateng di 2.460 Mdpl

Akibat letusan ini jalan utama dari Ibu Kota ke Bandara Keflavik ditutup sementara pada hari itu.

Ini adalah letusan pertama yang terjadi di semenanjung Reykjanes setelah ratusan tahun lamanya.

Letusan terjadi pada sistem vulkanik Krysuvik yang tidak memiliki pusat gunung berapi.

Baca Juga: Candi Arjuna Dieng Dibuka Lagi, Kapasitas Pengunjung Dibatasi 30 Persen dan Wajib Jaga Protokol Kesehatan

Letusan itu dikenal sebagai letusan efusif, dimana lava mengalir dari tanah bukan memuntahkan lava ke langit.

Menurut Badan Meteorologi Islandia, letusan terakhir yang terjadi di semenanjung Reykjanes terjadi hampir 800 tahun hingga 1.240 tahun yang lalu.

Sebelumnya, di wilayah tersebut telah terjadi beberapa kali gempa kecil sejak awal bulan Februari.

Baca Juga: Ratusan Kapal Kargo Masih Antre di Terusan Suez, Diperkirakan Kemacetan Terurai Hingga 4 Hari

Badan Meteorologi Islandia juga telah memperingatkan adanya magma yang bergerak di bawah tanah yang memungkinkan adanya letusan.

Magma tersebut terus mengalir dari celah di Geldingadalur, dekat dengan Gunung Fagradalsfjall.

Islandia merupakan salah satu tempat yang memiliki deretan gunung vulkanik teraktif di dunia.

Baca Juga: Terusan Suez Kembali Beroperasi Setelah Sepekan Tersumbat, Begini Kronologi Pembebasan Kapal Ever Given

Negara tersebut berbatasan langsung dengan lingkaran Arktik dan mengitari Punggung Atlantik bagian tengah yang memisahkan lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara.

Pergeseran lempeng tersebut lah yang menjadi salah satu penyebab aktivitas vulkanik secara intens terjadi di Islandia.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Global News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah