KABAR WONOSOBO – Israel telah mencatat jumlah harian tertinggi kasus virus Corona dengan hampir 11.000 infeksi baru, di tengah lonjakan yang disebabkan oleh varian Delta yang sangat menular.
Ini terjadi ketika sekolah-sekolah di Israel dan beberapa negara lainnya sudah mulai bersiap untuk dibuka kembali.
Penularan tertinggi di Israel sebelumnya terjadi pada 18 Januari lalu dengan total infeksi sebesar 10.118 kasus.
Terlepas dari tingginya kasus tersebut, Israel akan tetap maju dengan rencana untuk membuka sepenuhnya sistem sekolahnya Rabu mendatang.
Untuk membuka lagi sekolah-sekolah tersebut, Israel mencoba untuk meningkatkan tingkat vaksinasi.
Perdana Menteri Naftali Bennett telah menyatakan bahwa lonjakan dapat dikendalikan melalui vaksinasi dan tindakan perlindungan seperti penggunaan masker.
Pemerintahannya telah mendorong semua penduduk berusia 12 tahun ke atas untuk mendapatkan suntikan ketiga vaksin Pfizer BionTech.
Sementara Israel sendiri telah memberikan suntikan vaksinasi kedua sekitar 60 persen dari 9,3 juta penduduk, termasuk 80 persen pada orang dewasa.
Pada bulan Desember tahun lalu, Israel telah menjadi salah satu negara pertama yang meluncurkan kampanye vaksinasi nasional.
Menurut Israel, pemberian vaksinasi ini sangat penting untuk dilakukan dan disegerakan untuk menurunkan angka infeksi.
Israel telah membuktikan penurunan tingkat infeksi perharinya melalui program percepatan vaksinasinya.
Naftali Bennett mengatakan bahwa peluncuran program suntikan vaksinasi ini telah menurunkan angka rawat inap di rumah sakit.
Baca Juga: Dikecam karena Serang Palestina, Israel Ingin Jalin Hubungan dengan Indonesia, Malaysia dan Brunei
Atas keberhasilan programnya, negara tersebut bahkan sempat mencabut semua aturan pembatasan pandemi pada bulan Juni lalu.
Meski kini peraturan tersebut diperketat kembali setelah meningkatkan tingkat infeksi harian akhir-akhir ini.
Varian delta yang sangat cepat dalam menyebabkan penularan telah meningkatkan tingginya kasus infeksi yang memaksa pemerintah untuk menertibkan warganya kembali.
Beberapa tindakan telah diterapkan kembali oleh pemerintah, termasuk pemakaian masker di dalam ruangan.
Untuk peraturan pembatasan juga diterapkan kembali dimana pertemuan-pertemuan dilakukan dengan mengurangi jumlah pesertanya.
Beberapa fasilitas publik tertentu juga akan memperketat aturannya dengan mewajibkan bukti vaksinasi ketika ingin menggunakan fasilitas tersebut.***