Hindari Kemacetan, Mahasiswa di Kamboja Kembangkan Drone Berawak

- 22 September 2021, 17:27 WIB
 Prototipe drone berawak yang dibuat mahasiswa di Kamboja.
Prototipe drone berawak yang dibuat mahasiswa di Kamboja. /Reuters.com

KABAR WONOSOBO - Mahasiswa di Kamboja berhasil mengembangkan drone berawak. Drone ini diharapkan dapat membawa orang-orang sekitar untuk menghindari kemacetan Phnom Penh yang dinilai buruk.

Pesawat tak berawak itu dikembangkan oleh mahasiswa di Institut Politeknik Nasional Kamboja (NPIC) dan selesai pada 17 September 2021.

Prototipe drone ini memiliki delapan baling-baling dan menggunakan kursi sekolah untuk kursi pilot.

Baca Juga: New South Wales Lakukan Uji Coba Karantina Selama Tujuh Hari untuk Orang yang Baru Datang dari Luar Negeri

"Drone, ketika kami melihatnya terbang tanpa pilot, terjadi banyak guncangan. Tetapi ketika saya duduk di atasnya dan terbang ... itu menjadi lebih stabil dan saya merasa sangat bersemangat," kata Lonh Vannsith (21), pilot dari pesawat tak berawak seperti ditulis Reuters, Selasa, 21 September 2021.

Prototipe drone ini dapat membawa pilot dengan berat hingga 60 kg dan terbang selama sekitar 10 menit untuk jarak 1 km.

Setidaknya untuk mengembangkan proyek drone ini dibutuhkan waktu tiga tahun penelitian dan pengembangan.

Selain itu juga menghabiskan sekitar $20.000 atau Rp284.347.000 untuk membuatnya.

Baca Juga: 38 Akademisi Australia Kirim Surat Terbuka pada Presiden Jokowi Soal Kriminalisasi Saiful Mahdi

Dari hasil tersebut, tim berharap nantinya drone dapat terbang jauh lebih tinggi, dibanding drone yang saat ini hanya dapat naik setinggi 4 meter.

"Proyek ini mengalami penundaan karena lockdown selama pandemi COVID-19 dan juga karena komponen seperti baling-baling dan rangka harus dipesan dari luar negeri," kata Sarin Sereyvatha, Kepala Teknologi Penelitian dan Pengembangan NPIC.

Tim berencana untuk meningkatkan desain agar dapat membawa lebih banyak bobot, serta terbang lebih jauh dan lebih stabil di tingkat yang lebih tinggi.

Baca Juga: Petinju Legendaris Manny Pacquiao Deklarasikan Diri Siap Jadi Capres Filipina 2021 Gantikan Duterte

“Prinsipnya kalau kita buat satu drone biayanya mahal tapi kalau kita buat untuk dijual di pasaran, biayanya akan turun,” kata Sarin Sereyvatha.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x