KABAR WONOSOBO – Negara kecil namun maju di Asia Tenggara, Singapura melaporkan bahwa pihaknya menemukan sekitar 90 kasus efek samping usai warganya melakukan vaksinasi.
Efek samping tersebut terjadi setelah beberapa warga Singapura disuntik menggunakan vaksin Sinovac.
Dari 90 kasus yang ditemukan di Singapura itu, lima di antaranya bahkan dilaporkan mengalami efek samping yang serius.
Baca Juga: Ada Kasus Radang Jantung pada Penerima Vaksin Pfizer Israel, Belum Ditetapkan Sebagai Efek Samping
Pihak yang berwenang menyebutkan bahwa efek samping serius yang dialami oleh beberapa pasien usai vaksinasi di antaranya seperti vertigo, telinga berdenging, anafilaksis hingga Bell’s Palsy.
Bell’s palsy sendiri adalah sebuah kondisi dimana otot-otot wajah mengalami kelumpuhan mendadak.
Pada beberapa kasus, kondisi ini hanya bersifat sementara dan bisa membaik secara signifikan meskipun membutuhkan waktu pemulihan selama berminggu-minggu.
Baca Juga: Jangan Panik! Terapkan Kiat-Kiat Berikut jika Mulai Merasakan Efek Samping Pasca Vaksinasi Covid-19
Hingga saat ini pihak yang berwenang masih belum mengetahui mengapa penerima Vaksin Sinovac itu bisa mengalami efek samping berupa Bell’s Palsy.
Namun mereka meyakini bahwa hal tersebut terjadi karena adanya pembengkakan dan peradangan saraf yang jarang terjadi, yang mengontrol otot-otot di salah satu sisi wajah.
Efek samping lain yang juga dilaporkan terjadi setelah vaksinasi adalah anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang juga jarang terjadi dan memiliki potensi fatal yang mampu mengancam jiwa.
Baca Juga: Ini Beberapa Efek Samping yang Wajar Setelah Vaksin Covid-19, Nomor 2 Paling Sering Terjadi
Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) Singapura mengatakan bahwa efek samping di atas dapat dikatakan serius karena bisa menyebabkan seseorang bisa dirawat inap.
HSA juga beranggapan bahwa efek samping itu berpotensi menyebabkan kecacatan bahkan kematian.
"Secara keseluruhan, efek samping yang serius akibat vaksin Sinovac ini akan terus diamati usai divaksinasi," kata HSA.***