Menurut peta yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Taiwan, gelombang pertama serbuan pesawat China semuanya terbang di daerah yang dekat dengan Kepulauan Pratas, di mana dua pesawat pengebom terbang paling dekat dengan atol.
Kelompok kedua terbang ke Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dari Filipina, jalur air utama yang menghubungkan Pasifik dengan Laut China Selatan yang disengketakan.
Baca Juga: Taiwan Sambut Dukungan dari AUKUS, Presiden China Xi Jinping Keukeuh Tolak Campur Tangan Eksternal
China sering mengirim pesawat militer ke zona pertahanan udara Taiwan untuk menunjukkan ketidaksenangan dan pekan lalu negeri bambu itu telah menerbangkan 24 pesawat ke zona tersebut.
Penerbangan pesawat itu dilakukan setelah Taiwan mengajukan diri untuk bergabung dengan pakta perdagangan trans-Pasifik utama.
Para pemimpin otoriter China telah bersumpah untuk merebut Taiwan suatu hari nanti, bahkan kalau perlu dengan paksaan.
Baca Juga: Zhou Xiaoxuan Dijadikan Simbol Keadilan Gender Meski Kasus Me Too Ditolak Pengadilan China
Ini telah meningkatkan tekanan di Taipei sejak pemilihan Presiden Tsai Ing Wen pada 2016, yang memandang bahwa pulau itu sudah merdeka.
Tahun lalu, jet militer China membuat rekor 380 serangan ke zona pertahanan Taiwan, dan jumlah serangan selama sembilan bulan pertama tahun ini telah melebihi 500 serangan.***