Persidangan pada hari Jumat tersebut dipandang sebagai ujian bagi AS, karena tampaknya menggambarkan sikap penegakan hukum yang kontras ketika dihadapkan dengan pria atau remaja kulit putih.
Kasus Rittenhouse yang berpura-pura bertindak sebagai personel keamanan informasi bergaya main hakim saat protes berlangsung dianggap tidak sebanding dengan kasus anggota kulit hitam.
Atas kasus Rittenhouse ini banyak yang memusatkan perhatiannya pada pertanyaan tentang keadilan rasial.
Hukum yang diterapkan jelas-jelas memojokkan para kelompok kulit hitam di negara adidaya tersebut.
Dan juga kegagalan kepolisian yang tidak setara dan hak-hak senjata api, seringkali membuat Amerika Serikat berada di jurang perpecahan.
Persidangan yang telah berjalan pada hari keempat tersebut menunjukkan bahwa para juri telah mencapai keputusan bulat.
Putusan tidak bersalah dibacakan pada setiap dakwaan yang dihadapi Rittenhouse, termasuk untuk kejahatan yang biasanya digolongkan sebagai pembunuhan yang disengaja.
Rittenhouse yang kini berusia 18 tahun sebelumnya terlihat gemetar saat menunggu vonis dibacakan.