Lima Pengunjuk Rasa Tewas Usai Mobil Pasukan Myanmar Tabrak Kerumunan

- 5 Desember 2021, 18:09 WIB
Polisi berdiri di jalan selama protes anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 3 Maret 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Polisi berdiri di jalan selama protes anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 3 Maret 2021. REUTERS/Stringer/File Photo /REUTERS/Stringer/File Photo

Protes yang tersebar seringkali merupakan kelompok kecil yang menyuarakan penentangan terhadap penggulingan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi dan kembalinya kekuasaan militer.

Pemerintah bayangan oposisi mengatakan sangat sedih melihat pengunjuk rasa damai jatuh dan ditembak mati.

"Kami akan sangat menanggapi militer teroris yang secara brutal, tidak manusiawi membunuh para pengunjuk rasa damai yang tidak bersenjata," kata kementerian pertahanan Pemerintah Persatuan Nasional dalam sebuah pernyataan di media sosial setelah serangan hari Minggu.

Baca Juga: Siswa Menengah Tembak dan Tewaskan Empat Teman Sekolah dengan Pistol Hadiah Natal

Seorang juru bicara junta yang berkuasa tidak menjawab telepon yang meminta komentar pada hari Minggu.

Militer telah mengatakan bahwa pengunjuk rasa yang telah terbunuh menghasut kekerasan. Dikatakan mereka melakukan kudeta karena pemilihan November yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi dicurangi. Komisi pemilihan telah menolak pernyataan itu.

Perang dengan pemberontak etnis minoritas di daerah perbatasan terpencil di utara dan timur telah meningkat secara signifikan sejak kudeta, menggusur puluhan ribu warga sipil, menurut perkiraan PBB.***

Halaman:

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah