KABAR WONOSOBO – Setidaknya 1.000 orang di Myanmar telah tewas dibunuh oleh junta militer negara itu setelah tentara mengambil alih kekuasaan dalam kudeta sejak 1 Februari lalu.
Myanmar berada dalam kekacauan semenjak junta militer menggulingkan Aung San Suu Kyi dari kekuasaannya enam bulan lalu.
Para petinggi junta militer menangkap para pemimpin sipil terpilih di Myanmar dan mengambil alih kekuasaan untuk diri mereka sendiri yang memicu protes besar-besaran dari rakyat.
Para warga sipil melakukan unjuk rasa ke jalan-jalan secara massal untuk menuntut kembalinya demokrasi.
Mereka tidak hanya merampas nyawa para warga sipil tetapi juga masa depan negara dan harapan demokrasi.
Massa anti-junta itu pun beberapa di antaranya telah membentuk kelompok-kelompok pembelaan diri dan terus turun ke jalan setiap hari dalam pawai kilat.
Militer telah menanggapi demonstrasi tersebut dengan membunuh warga sipil, termasuk anak-anak.