Pfizer Sebut Tiga Suntikan Vaksin Mampu Netralkan Virus Covid-19 Varian Omicron

- 8 Desember 2021, 22:30 WIB
BioNTech dan Pfizer (PFE.N) mengatakan pada hari Rabu, kursus tiga suntikan vaksin COVID-19 mereka mampu menetralkan varian Omicron dalam tes laboratorium.
BioNTech dan Pfizer (PFE.N) mengatakan pada hari Rabu, kursus tiga suntikan vaksin COVID-19 mereka mampu menetralkan varian Omicron dalam tes laboratorium. /Reuters.com

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan Omicron pada 26 November sebagai "varian yang menjadi perhatian" tetapi mengatakan tidak ada bukti yang mendukung perlunya vaksin baru yang dirancang khusus untuk mengatasi varian dan mutasinya.

Namun demikian, perusahaan mengatakan mereka akan melanjutkan upaya untuk membawa vaksin COVID-19 spesifik Omicron ke pasar.

Mereka mengatakan rencana produksi 4 miliar dosis vaksin Comirnaty pada tahun 2022 diperkirakan tidak akan berubah jika diperlukan vaksin yang diadaptasi.

Baca Juga: Pfizer Klaim Obat Antivirus COVID-19 Hasil Ekeperimennya Efektif Kurangi 89 Persen Rawat Inap Lampaui Merck

Temuan ini secara luas sejalan dengan studi pendahuluan yang diterbitkan oleh para peneliti di Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afrika Selatan pada hari Selasa, yang mengatakan Omicron sebagian dapat menghindari perlindungan dari dua dosis vaksin Pfizer/BioNTech dan menyarankan suntikan ketiga mungkin membantu menangkis infeksi.

Penelitian tentang varian baru ini masih dalam tahap awal. Analisis laboratorium di University Hospital Frankfurt di Jerman menemukan kemampuan untuk memasang respons antibodi terhadap Omicron pada orang yang mendapat tiga suntikan hingga 37 kali lebih rendah daripada respons terhadap Delta.

Sebagian besar struktur permukaan pada protein lonjakan Omicron yang ditargetkan oleh sel-T, yang biasanya muncul setelah vaksinasi, tidak terpengaruh oleh mutasi Omicron, kata mereka.

Baca Juga: Rusia Setujui Uji Coba Pfizer Untuk Obat COVID-19 Paxlovid

Sel T adalah pilar kedua dari respons imun, di samping antibodi, dan diyakini dapat mencegah penyakit parah dengan menyerang sel manusia yang terinfeksi.

Untuk analisis mereka, kedua perusahaan menggunakan virus yang direkayasa secara biologis untuk memiliki ciri mutasi Omicron, yang dikenal sebagai pseudovirus, dan darah dikumpulkan dari subjek tiga minggu setelah dosis vaksin kedua atau satu bulan setelah dosis ketiga.***

Halaman:

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x