Letusan Gunung Berapi Tonga: 84% Populasi Terkena Dampak Hujan Abu dan Tsunami

- 25 Januari 2022, 20:00 WIB
Letusan Gunung Berapi di Tonga, Wilayah Pasifik Selatan
Letusan Gunung Berapi di Tonga, Wilayah Pasifik Selatan /DW

Letusan gunung berapi di Tonga, sebuah Negara di Kepulauan Pasifik Selatan, menyebabkan beberapa penduduk direlokasi setelah rumah mereka hancur.

Erupsi gunung berapi ini terjadi pada 15 lalu.

Menurut Pemerintah Tonga sebanyak delapan puluh empat persen penduduk Tonga telah terkena dampak erupsi sejak letusan gunung berapi tersebut, yakni hujan abu dan tsunami yang melanda Negara itu.

 Baca Juga: Letusan Gunung Berapi Bawah Laut di Tonga Pasifik Timbulkan Tsunami Capai Amerika Serikat dan Jepang

Relokasi penduduk juga dilakukan di Pulau Mango yang terpencil.

Sebanyak enam puluh dua penduduk pulau Mango harus dipindahkan ke Pulau Nomuka setelah kehilangan rumah dan harta benda mereka.

Pemerintah juga memperingatkan jika akan adanya perpindahan lagi ke pulau utama karena adanya krisis kekurangan makanan dan air.

 Baca Juga: WHO Peringatkan Negara di Asia-Pasifik, Khususnya Indonesia Untuk Bersiap Menghadapi Omicron

Pemerintah Tonga telah merilis nama dua warga Tonga yang tewas dalam tsunami: Lataimaumi Lauaki, perempuan 49 tahun asal Nomuka; Telai Tutu’ila, pria 65 tahun dari Pulau Mango; dan Angela Glover, perempuan berusia 50 tahun asal Inggris.

Selain tiga korban jiwa, beberapa orang terluka, termasuk satu orang di Ha’apai yang memerlukan perawatan medis darurat, delapan orang cedera di Pulau Nomuka, empat orang luka ringan di Pulau Fonoi dan dua orang luka ringan di Pulau Tungua.

 Baca Juga: Fakta Unik Tonga, Negara Kepulauan yang Dilanda Tsunami Akibat Letusan Gunung Berapi Bawah Laut

Sebuah rumah sakit lapangan juga didirikan di Nomuka karena tsunami telah menghanyutkan pusat kesehatan di sana.

Pemerintah mengatakan bahwa komunikasi antar pulau telah terputus ketika letusan merusak kabel komunikasi bawah laut meskipun beberapa panggilan internasional sekarang sudah bisa dimungkinkan.

Kapal yang akan memperbaiki kabel komunikasi bawah laut yang terputus akibat letusan gunung berapi dan tsunami, diperkirakan akan mencapai Tonga dalam beberapa hari ke depan, kata pemerintah.

 Baca Juga: BREAKING NEWS: Gempa Maginitudo 6,7 Guncang Barat Daya Sumur Banten, Tak Berpotensi Tsunami

Pusat Operasi Darurat Nasional mengatakan, air adalah permintaan utama saat ini dan mereka telah mendistribusikan hampir 60.000 liter.

Pasokan air curah yang didatangkan dari Selandia Baru telah tiba minggu lalu, dengan lebih banyak lagi bantuan yang akan tiba dari Australia awal minggu ini di atas HMAS Adelaide.

Dukungan juga telah dijanjikan dari Bank Dunia,Bank Pembangunan Asia, Jepang dan China.

 Baca Juga: BMKG: Peringatan Dini Tsunami Gempa Magnitudo 7,4 Dinyatakan Berakhir

“Yang Mulia Raja sangat menghargai masyarakat internasional atas bantuan mereka yang murah hati dan tepat waktu dalam menanggapi peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata pemerintah Tonga.***

Letusan gunung berapi di Tonga, 15 Januari 2022 lalu menyebabkan terjadinya hujan abu dan tsunami disusul dengan relokasi penduduk setempat ke wilayah yang lebih aman.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah