Invasi yang diluncurkan pada 24 Februari, telah menyebabkan krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, memicu kemarahan di seluruh dunia, dan menyebabkan sanksi berat terhadap Moskow.
Namun juru bicara Kremlin bersikeras bahwa Rusia tidak berusaha untuk membuat klaim teritorial lebih lanjut di Ukraina dan mengatakan "tidak benar" bahwa pihaknya menuntut penyerahan Kyiv.
Baca Juga: Ibu Tangmo Nida Akui Kompensasi Rp13,2 Miliar, Tapi Bantah Maafkan Pemilik Speedboat
"Kami benar-benar menyelesaikan demiliterisasi Ukraina. Kami akan menyelesaikannya. Tetapi yang utama adalah Ukraina menghentikan aksi militernya. Mereka harus menghentikan aksi militer mereka dan kemudian tidak ada yang akan menembak," katanya.
Mengenai masalah netralitas, Peskov mengatakan,
"Mereka harus membuat amandemen konstitusi yang menurutnya Ukraina akan menolak setiap tujuan untuk memasuki blok mana pun," ucapnya.
Baca Juga: Putin Sebut Sanksi Barat Mirip Deklarasi Perang Terhadap Rusia, Peringatkan Konsekuensi Bencana
Dia menambahkan Ukraina harus mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia. Selain itu Ukraina harus mengakui kemerdekaan Donetsk dan Lugansk.
"Kami juga telah berbicara tentang bagaimana mereka harus mengakui bahwa Krimea adalah wilayah Rusia dan bahwa mereka perlu mengakui bahwa Donetsk dan Lugansk adalah negara merdeka. Dan hanya itu. Itu akan berhenti sebentar lagi," imbuhnya.***