KABAR WONOSOBO - Seorang wanita yang melakukan bom bunuh diri di Universitas Pakistan dilaporkan merupakan seorang guru yang masih menempuh pendidikan master.
Akibat bom bunuh diri itu, tiga guru China dan seorang sopir di Pakistan tewas.
Diduga serangan bom bunuh diri dilakukan atas nama pemberontak separatis, seorang pejabat Pakistan mengatakan pada hari Rabu.
Baca Juga: Elon Musk Capai Kesepakatan Beli Twitter Seharga Rp634 Triliun
Ledakan tersebut terjadi pada hari Selasa meledakkan sebuah mobil jenis minivan di luar Institut Konfusius Universitas Karachi, sebuah pusat bahasa dan budaya China.
Itu adalah serangan besar pertama tahun ini terhadap warga negara sekutu lama China yang bekerja di Pakistan, dan itu memicu kecaman Beijing.
Sebuah kelompok separatis, Baloch Liberation Army (BLA) yang berbasis di provinsi barat daya Balochistan, mengatakan wanita itu mengajukan diri untuk serangan yang menargetkan China, sebagai tentangan pada proyek investasi China di Balochistan.
Baca Juga: Pasukan Israel Gunakan Granat Kejut dan Gas Air Mata Bentrok Umat Muslim di Al Aqsa
"Tentara Pembebasan Baloch sekali lagi memperingatkan China untuk segera menghentikan proyek eksploitasinya ... Jika tidak, serangan kami di masa depan akan lebih keras lagi," kata BLA dalam sebuah email, seperti dikutip Kabar Wonosobo dari Reuters, Rabu.