Perawat RS Siloam Palembang Jadi Korban Kekerasan, Perawat se-Indonesia Unggah Pita Hitam, Apa Artinya?

17 April 2021, 16:51 WIB
Postingan yang ramai digunakan oleh sesama perawat sebagai respon terhadap video kekerasan terhadap perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang. Tangkapan Layar Instagram @wardroc.id /Instagram.com/ @wardroc.id

 

KABAR WONOSOBO – Seorang perawat di Rumah Sakit Siloam Palembang bernama Christina Ramauli S yang berusia 28 tahun mengalami kekerasan yang dilakukan oleh ayah dari seorang pasien.

Kekerasan dilakukan oleh pria berinisial TJ yang merupakan ayah dari pasien yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut.

Kabar ini menjadi ramai diperbincangkan karena beredarnya video ketika JT melakukan kekerasan terhadap Christina.

Baca Juga: Apel Bhabinkamtibmas dan Nakes Polres Wonosobo Disiapkan untuk Vaksinator dan Tracer Covid-19

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @DokterPodcast pada Jumat, 16 April 2021.

Terlihat dalam video yang berdurasi 27 detik tersebut, perawat Christina Ramauli sedang menangis setelah jatuh ke lantai diduga karena ditendang oleh TJ.

Setelah Christina berdiri dengan dibantu perawat lainnya, terlihat jika TJ yang mengenakan kaos berwarna merah menarik rambut dari Christina.

 Baca Juga: Peringati International Women’s Day, Dafam Wonosobo Ajak Karyawan Sharing, Yoga, hingga Manjakan Lidah

Perawat lainnya dan security berusaha untuk melerai tetapi TJ tetap menaikkan tensi kemarahannya.

Kemudian terlihat seorang pria mengenakan kaos putih yang mengaku anggota dari kepolisian untuk melerai pertikaian tersebut.

“Lo polisi, lo punya anak? Kalo ada lo, sekarang penjara yang model kayak gini,” ujar TJ dengan nada tinggi.

 Baca Juga: Apresiasi Tenaga Kesehatan, Menginap di Hotel Cukup Bayar 10 Ribu Rupiah

Atas kejadian ini Christina yang menjadi korban kekerasan langsung melaporkan kasus ini ke Polrestabes Palembang.

Dilansir dari Kabar Wonosobo dari Antaranews, pelaporan oleh Christina tertuang dalam Surat Laporan Polisi Nomor : LP/682/OV/2021/SPKTPOLRESTABES PALEMBANG/POLDA SUMSEL.

Surat laporan tersebut menerangkan kronologi dari tindak kekerasan TJ terhadap Christina yang terjadi pada Kamis, 15 April 2021.

 Baca Juga: Reisa Broto Asmoro, Dokter Jubir Perkembangan Covid-19, Runner Up Puteri Indonesia sampai Bintang dr. Oz

Kekerasan tersebut berawal dari insiden pelepasan selang infus dari anak TJ yang berumur 2 tahun oleh Christina.

Ketika JT akan mendatangi ruangan tempat anaknya dirawat, ia melihat tangan anaknya mengeluarkan darah dari bekas suntikan jarum infus tersebut.

Tak terima dengan hal ini TJ pun memanggil Christina dan menyuruhnya untuk menjelasakan cara dia melepas jarum infus dari anaknya.

 Baca Juga: Marie Thomas di Google Doodle Hari ini, Rayakan 125 Tahun Dokter Wanita Pertama Indonesia yang Bekerja di RS

Belum sempat Christina menjelaskan, ia justru mendapat tamparan dari TJ.

Dalam keterangan laporan, korban menjelaskan bahwa ia sempat meminta maaf dan bersujud di depan TJ tetapi ia malah mendapat tendangan di bagian perut hingga dirinya tersungkur.

Akibat dari kekerasan ini korban mengalami luka memar di mata bagian kiri, pembengkakan bibir, dan mengalami sakit di perut bagian atas.

 Baca Juga: Wajah Jennie BLACKPINK Pilihan Favorit Pasien Bedah Plastik, Dokter Sebut jadi Model Wajah Impian

Beberapa saat setelah video kekerasan tersebut beredar, perawat di Indonesia ramai-ramai mengunggah simbol pita hitam di media sosialnya untuk menunjukkan keprihatinan terhadap rekan seprofesi mereka.

Pita hitam sendiri secara internasional berarti dukungan atau perhatian terhadap perkabungan (mourning), kanker kulit (melanoma), anti-gangs, anti teroris (di Spanyol), dan dukungan terhadap masyarakat Amish.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler