Inspiratif, Pikiran Rakyat Dapat Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik IPMA 2021

- 24 Februari 2021, 18:14 WIB
tampilan sampul muka edisi Rabu, 6 Mei 2020
tampilan sampul muka edisi Rabu, 6 Mei 2020 /Pikiran Rakyat

KABAR WONOSOBO – Harian Umum Pikiran Rakyat mendapatkan prestasi sebagai Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik dalam penghargaan Indonesia Prints Media Awards (IPMA) 2021. Predikat itu diumumkan secara virtual pada Rabu (24/2/2021), lewat tampilan sampul muka edisi Rabu, 6 Mei 2020.

Pada edisi itu ditampilkan foto aerial panoramics 360 kondisi lalu lintas Jalan Layang Pasupati, Kota Bandung, yang lengang. Foto itu diambil pada hari terakhir penerapan  Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung Raya, satu hari sebelumnya.

Foto jepretan fotografer Harry Surjana itu disandingkan dengan berita utama yang diangkat mengenai  PSBB Jawa Barat yang diharapkan bisa menjadi momentum emas mengusir Covid-19.

Baca Juga: Dua Kelompok Pelestari Kesenian Wonosobo, Wayang Othok Obrol dan Tari Daeng Terima Sertifikat HKI

Sedangkan untuk surat kabar peraih Bronze Winner di kategori yang sama adalah Warta Kota dan Tribun Jogja. Sementara itu untuk peraih Silver Winner yakni Solopos, Harian Jogja,  dan Surya.

Dua surat kabar yang juga meraih Gold Winner pada kategori yang sama diantaranya adalah Radar Bogor dan Radar Banten.

Pada awarding IPMA tahun ini, tim penilai menerima 307 karya. Karya itu terdiri dari 232 karya sampul muka dan 73 karya konten terbaik, dari 86  perusahaan penerbitan di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Yustinus Prastowo: Indonesia Masih Punya Kemampuan untuk Bayar Hutang Luar Negeri

Bersamaan dengan pengumuman penganugerahan IPMA diumumkan juga penghargaan untuk Inhouse  Magazine Awards (InMA), Student Print Media Awards (ISPRIMA), dan Indonesia Young Readers Awards (IYRA) 2021. Total sebanyak 548 karya peserta diterima oleh tim juri dalam penghargaan tersebut.

Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat Noe Firman Rachmat menyatakan apresiasinya terhadap penghargaan Gold Winner. Predikat itu disebutnya lahir berkat kolaborasi dan kreativitas yang dibangun dan terus dikembangkan di ruang redaksi. Terlebih di tengah posisi media massa cetak yang sulit sebagai dampak  disrupsi dan pandemi.

"Artinya, kondisi itu tidak menjadi alasan bagi tim redaksi Pikiran Rakyat untuk tidak menampilkan usaha terbaik dalam berkreasi seoptimal mungkin demi  kepentingan pembaca. Mudah-mudahan, raihan ini bisa menambah semangat bagi tim redaksi, sekaligus menjadi pendorong bagi peningkatan layanan Pikiran  Rakyat terhadap para pembacanya," kata Noe.

Baca Juga: Kenali Toxic Parent, Jangan Sampai Ekspresi Rasa Cinta Bikin Frustasi Buah Hati, Kuncinya Komunikasi ini

Tantangan berat

Diungkapkan salah satu anggota tim juri IPMA, Ahmad Djauhar, sekaligus menjabat Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers serta  Sekretaris Dewan Pertimbangan SPS Pusat, menekankan peran para pegiat media. Yakni turut berkontribusi menjaga penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, bermartabat, dan berkualitas.

Juri IPMA dan IYRA, Nina Mutmainnah (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI) mengapresiasi keberhasilan sejumlah media menampilkan konten yang  sangat baik. Di tengah tantangan saat ini, masih  banyak media yang menyelesaikan pekerjaan rumah yang banyak dan  cukup berat.

"Banyak media yang menampilkan pesan dengan sangat jelas lewat tampilan, dan itu menggugah orang untuk membaca karena wajah yang begitu menarik,"  kata Nina. Banyak pula media yang menampilkan sikap dengan sangat jelas lewat editorial, dengan penelusuran argumentasi yang dibangun sangat baik.

 Baca Juga: Angkat Fabel Hingga Kehidupan Manusia Modern, Inilah Sejarah Perkembangan Manga yang Belum Banyak Orang Tahu

Sementara itu, juri Agus Sudibyo (Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers) mengapresiasi daya tahan media massa cetak  mengarungi pandemi. Dia menilai lewat karya yang masuk, meski berat, pandemi terbukti tidak mengurangi kualitas pemberitaan.

"Meskipun pers Indonesia sedang menghadapi tantangan yang berat akibat Covid-19 dan berdampak terhadap industri media, tapi sebagaimana tergambar pada  berita-berita yang tersaji dalam kompetisi ini, secara umum kualitas pemberitaan masih menjaga ketaatan terhadap kode etik, nilai-nilai publik juga masih  tetap dipertahankan," tuturnya.

Selain penganugerahan IPMA, InMA, ISPRIMA, dan IYRA 2021, dilaunching buku oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) yang berjudul  "Kebebasan Pers dan Wajah Industri Pers Pasca Covid-19". Buku itu memuat pandangan dari praktisi media mengenai kondisi media massa, serta masa depan  industri pers pascadimulainya pandemi global ini.

Baca Juga: Cuti Bersama Resmi Dipangkas Jadi 2 Hari, Cuti 5 Hari Dihapus, Liburan Idul Fitri dan Hari Natal Berkurang

Sementara itu, Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat Januar P. Ruswita menyebut, penganugerahan untuk ke-12 kalinya  sejak 2010 itu, menunjukkan betapa dinamisnya industri media massa cetak hingga saat ini. terlebih, tantangan satu tahun terakhir sangat berbeda karena pandemi Covid-19.

"Semoga penghargaan ini bisa memantik semangat bagi insan pers untuk menghasilkan karya yang lebih baik, serta menjadi inspirasi bagi peserta yang tahun  ini belum berhasil menjadi pemenang," ucap Januar.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah