Operasi Penerapan PPKM di Surabaya Berakhir Ricuh, Mobil Petugas Jadi Sasaran Warga yang Protes

- 12 Juli 2021, 01:50 WIB
Operasi PPKM Darurat di Surabaya yang berakhir ricuh.
Operasi PPKM Darurat di Surabaya yang berakhir ricuh. /jurnalisindonesia.id

 

KABAR WONOSOBO – Sebuah video amatir terkait kericuhan saat operasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Surabaya, Jawa Timur, ramai menjadi perbincangan di media sosial.

Video berdurasi sekitar satu menit terkait peristiwa itu terjadi di Bulak Banteng, Kenjeran, pada Sabtu, 10 Juli 2021 malam.

Tampak ratusan massa yang berupaya menghalangi aparat gabungan (polisi-satpol pp) saat operasi PPKM Darurat di wilayah tersebut.

Warga yang tidak terima ditertibkan oleh para petugas gabungan melawan dan melempari mobil polisi.

Baca Juga: Sejumlah Rumah Makan di Wonosobo Kena Teguran Tim Gabungan, Langar Aturan PPKM Darurat

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB saat para petugas meminta KTP pengunjung di salah satu warung di Jalan Bhineka Raya, Bulak Banteng Baru.

Tetapi warga yang dimintai KTP-nya itu justru berteriak ke petugas dan mengundang warga lain berdatangan.

Kemudian terjadilah aksi pelemparan dan pengejaran oleh para warga terhadap petugas gabungan di wilayah itu.

Akibat jumlah personil yang lebih sedikit, para petugas gabungan pun lari dan masuk ke mobil operasional.

Baca Juga: Selawat Bersama Pedagang Pasar jadi Media Petugas untuk Penyuluhan PPKM di Pasar Sampang Madura

Namun para warga tetap melakukan pelemparan ke mobil petugas sambil meneriakkan kata umpatan dan usiran.

Atas kejadian tersebut, pihak Polres Pelabuhan Tanjung Perak menyesalkan tindakan para warga.

“Ketika menertibkan warung, pemilik justru menantang petugas, kemudian massa berdatangan. Tentunya kami sangat menyayangkan atas kejadian tersebut,” ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ganis Setyaningrum.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, dan meminta masyarakat Surabaya mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait PPKM Darurat.

Baca Juga: Total Kematian akibat Covid-19 354 Kasus, Wonosobo Resmi Berlakukan PPKM Darurat dan Masuk Level 3

Sebab PPKM Darurat itu digelar untuk keselamatan dan kesehatan bersama dari pandemi Covid-19 yang semakin parah.

Berdasarkan keterangan dari AKBP Ganis, kericuhan tersebut disertai perusakan yang dilakukan oleh warga.

Ada satu unit mobil milik Polsek Kenjeran pecah kacanya akibat lemparan dan pukulan benda keras.

“Terkait dengan kejadian perusakan tersebut, sekarang sedang ditindaklanjuti,” tutur ganis pada Minggu, 11 Juli 2021.

Baca Juga: PPKM Darurat Jawa-Bali Resmi Diberlakukan, Luhut Ditunjuk Jadi Koordinator

Tim gabungan dari Reserse Polda Jatim dan Polres Tanjung Perak kini juga sudah memeriksa beberapa orang yang dianggap sebagai provokator atas kejadian tersebut.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah