Pertemuan tersebut dilakukan oleh penyintas pelecehan seksual bersama dengan sepupu yang dilakukan sehari setelah kejadian tersebut terjadi.
Sayangnya, ketua jurusan yang seharusnya memberi tindakan tegas, justru tidak melakukan apapun.
Baca Juga: BOCOR! Sebuah Video Ungkap Maraknya Penyiksaan dan Kekerasan Seksual Narapidana di Penjara Rusia
Lebih malang lagi bahwa pihak yang seharusnya melindungi penyintas dari terduga pelaku pelecehan seksual justru tidak mendapatkan tanggapan serius.
“Bahkan dalam pertemuan tersebut, ketua jurusan dan sekretaris jurusan justru menertawakan korban karena ada bahasa yang justru menyudutkan penyintas,” aku Rian seperti dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui kanal Youtube Najwa Shihab.
Kasus pelecehan seksual di UNRI yang melibatkan sosok dosen sebagai terduga pelaku tersebut menjadi lembaran hitam baru kasus kekerasan seksual di Indonesia.
Terutama dari adanya upaya intimidatif yang justru diberikan pihak lain kepada penyintas.
Rian Sibarani turut mengakui bahwa penyintas juga mendapatkan ancaman serupa, seperti tuntutan untuk tidak melanjutkan kasus.
Lebih lanjut, Rian juga menyatakan bahwa ketua jurusan justru tidak fokus terhadap kasus kekerasan seksual yang dihadapi korban.