BNPB: 14 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia Akibat Awan Panas Gunung Semeru

- 5 Desember 2021, 16:47 WIB
14 orang dinyatakan meninggal dunia akibat awan panas Gunung Semeru.
14 orang dinyatakan meninggal dunia akibat awan panas Gunung Semeru. /ANTARA

KABAR WONOSOBO - Setidaknya 14 warga dinyatakan meninggal dunia akibat erupsi awan panas Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 siang.

Berdasarkan keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan jika penanganan darurat terus dilakukan paska kejadian erupsi Gunung Semeru yang berlangsung pada Sabtu kemarin (4/12).

BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih meneruskan proses pencarian dan evakuasi warga yang terdampak atau pun yang diperkirakan hilang.

Baca Juga: Jembatan Penghubung Malang-Lumajang Terputus Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru

Berdasarkan informasi langsung pukul 09.20 dari Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos, M.M, yang saat ini sedang menuju Lumajang, total 14 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.

Adapun yang baru teridentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Dilaporkan sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.

Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus Semburkan Abu Vulkanik, Dua Kecamatan Gelap Gulita

Tim gabungan juga berhasil melakukan evakuasi warga yang tadi malam dilaporkan Wakil Bupati Lumajang terjebak di kantor pemilik tambang. Saat ini para warga telah ditempatkan di Pos Curah Kobokan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Awan panas dari Gunung Semeru berdampak pada dua kecamatan, antara lain Kecamatan Pronojiwo pada Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang serta Kecamatan Candipuro pada Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur.

Selain itu terdapat delapan kecamatan dan beberapa desa yang terdampak abu vulkanik, meliputi Kecamatan Ampelgading pada Desa Argoyuwono.

BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan, yakni di Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Candipuro, dan Kecamatan Pasirian.***

 

Editor: Arum Novitasari

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x