"Bukan hanya itu, Bintang Daffa anak saya juga aktif di kegiatan olahraga sepak bola. Baik di pesantren, maupun di Desa Rawa Burung," katanya pada wartawan.
Wahyudi yang juga perangkat desa Rawa Burung juga menceritakan, sebulan sebelum kejadian ini, anaknya minta dibawakan makanan kesukaannya, yaitu semur bebek kuyuk saat berkunjung ke pesantren untuk di makan bareng bersama temannya.
"Saya bawakan semur bebek kuyuk tersebut dua potong, dan makan bareng bersama para temannya," ujarnya sambil memperlihatkan foto makan barengnya di pesantren.
Baca Juga: Napak Tilas Perjuangan Mbah Muntaha, 3000 Santri Al-Asy’ariyyah Kalibeber Wonosobo Jalan Kaki 8 km
Sebelum tragedi yang menimpa Bintang Daffa terjadi, Wahyudi sempat mengalami firasat dari perilaku Bintang Daffa anaknya, yaitu kasur yang dia tiduri minta diganti dengan yang baru.
Permintaan Bintang Daffa tersebut dituruti dengan menggantikan kasurnya dengan kasur yang baru.
"Juga terakhir pulang kerumah, Bintang Daffa juga sempat mengantar adiknya Bulan yang berusia delapan tahun ke sekolah, yang sebelumnya ibu atau saya yang mengantarkan. Tapi kala itu dia yang ingin mengantarkan adiknya," terangnya.
Baca Juga: Penangkapan Terduga Pelaku Pencabulan Santri Dihalangi, Kemenag Cabut Izin Pesantren Shiddiqiyyah
Wahyudi mengaku dirinya sudah ikhlas ditinggalkan anak tercintanya, namun sebagai catatan untuk pesantren Darul El Qolam untuk kejadian ini jangan sampai terulang lagi.