Napak Tilas Perjuangan Mbah Muntaha, 3000 Santri Al-Asy’ariyyah Kalibeber Wonosobo Jalan Kaki 8 km

- 25 Juli 2022, 10:54 WIB
3.000 santri PPTQ Al-Asy’ariyyah melakukan Napak Tilas atau ziarah Masyayikh Al-Asy’ariyyah ke makam tokoh maestro Al-Qur’an Wonosobo KH Muntaha Al Hafidz di Deroduwur, Minggu, 24 Juli 2022
3.000 santri PPTQ Al-Asy’ariyyah melakukan Napak Tilas atau ziarah Masyayikh Al-Asy’ariyyah ke makam tokoh maestro Al-Qur’an Wonosobo KH Muntaha Al Hafidz di Deroduwur, Minggu, 24 Juli 2022 /Dinas Kominfo Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Memperingati Hari Jadi Kabupaten Wonosobo Ke-197, dan menyambut Haflah Khotmil Quran Al-Asy’ariyyah Kalibeber Ke- 45, sebanyak 3.000 santri PPTQ Al-Asy’ariyyah melakukan Napak Tilas ke makam tokoh ulama dan pendidikan Wonosobo KH Muntaha di Deroduwur Mojotengah, Minggu, 24 Juli 2022.

Suatu perjuangan yang berkah dan istimewa karena para santri tersebut berjalan kaki kurang lebih 8 KM menuju titik makam KH Muntaha Al Hafidz atau yang dikenal Mbah Mun. Sebelumnya, acara serupa rutin dilaksanakan setahun dua kali yaitu setiap menjelang Bulan Ramadhan dan Tahun Baru Hijriah.

Lurah PPTQ Al-Asy’ariyyah Kalibeber Fariz Ahmad saat diwawancarai awak media menyampaikan, tujuan dilaksanakannya Napak Tilas tersebut untuk mengambil ibrah nilai perjuangan Mbah Mun terutama dalam segi pendidikan dan kemasyarakatan yang dinilai luar biasa.

“Hari ini kami dan para santri melakukan Napak Tilas di Makam Mbah Mun karena kami ingin santri kami mampu meneladani dan mengambil ibrah nilai perjuangan Mbah Mun yang pada jamannya sangat luar biasa,” tuturnya.

Baca Juga: Pisowanan Ageng Birat Sengkala dan Kembul Bujana Warnai Puncak Hari Jadi Wonosobo ke 197

Lebih lanjut lurah pondok mengatakan, santri dituntut harus memiliki nilai perjuangan leluhur terdahulunya sebagai generasi muda yang beriman dan bertaqwa.

Menurutnya, dipilihnya Makam Mbah Mun mengingat beliau sebagai tokoh sentral di Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber juga tokoh berpengaruh di Wonosobo maupun nasional.

Ia juga menjelaskan, hubungan antara PPTQ Al-Asy’ariyyah dengan tokoh maestro Al-Qur’an tersebut tak dapat dipisahkan. Sejak berdirinya, tempat pendidikan non formal tersebut berkembang sangat. Hal itu dapat dilihat dari perkembangan dunia pendidikan Ponpes yang dari waktu ke waktu semakin baik dan dikenal banyak masyarakat.

Baca Juga: Berpindahnya Pusat Pemerintahan Wonosobo Dikisahkan dalam Prosesi Bedhol Kedhaton

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x