Kisah Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan: Ngeri, apalagi Lihat Tangisan Perempuan dan Anak-Anak

- 2 Oktober 2022, 19:59 WIB
Kesaksian tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Kesaksian tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. /ZABUR_KARURU/ANTARA FOTO

KABAR WONOSOBO - Tragedi tragis yang terjadi di Stadion Kanjuruhan setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya menuai banyak perhatian.

Bagaimana tidak, tragedi Kanjuruhan tersebut telah menelan korban hingga ratusan nyawa, dari mereka yang berdesakan dan terinjak-injak saat peristiwa.

Berbagai cerita pun diungkapkan dari saksi mata insiden yang memakan nyawa 174 orang tersebut, salah satunya penjaga warung depan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Penjaga warung bernama Rehan ini menyampaikan suporter yang tak ikut kerusuhan memasuki warungnya.

Baca Juga: Sebelum Tragedi Stadion Kanjuruhan Polisi Telah Surati Panpel Arema FC, Begini Isinya...

"Sekitar pukul 11 malam suporter yang tidak terlibat kericuhuan masuk ke warung kami, kebanyakan wanita sama anak-anak," tuturnya.

Ketika kerusuhan menjalar ke luar stadion, yakni saat pembakaran mobil, Rehan menyatakan situasi depan warungnya menjadi tak kondusif.

"Ricuh banget suasananya, saya juga takut," ujar dia.

Dia menceritakan bahwa petugas melontarkan gas air mata setelah pembakaran sejumlah mobil di depan warungnya.

Halaman:

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x