Sebaliknya, ketika solstis Desember terjadi, belahan bumi selatan lebih condong dan lebih dekat dengan matahari.
Fenomena solstis ini membuat belahan bumi selatan lebih dekat dengan matahari yang kemudian membuat siang lebih panjang dari malam hari.
Pada fenomena solstis Desember ini, siang akan terasa lebih cepat dan malam terasa lebih panjang di belahan bumi utara.
Dampak solstis matahari untuk Indonesia
Fenomena solstis yang terjadi pada 21 Desember 2022 akan memberikan dampak terhadap musim hujan di Indonesia, tetapi tidak akan memberikan dampak yang berbahaya.
Saat fenomena solstis berlangsung, matahari di Indonesia akan terlihat seperti gradual dan fenomena ini tidak berbahaya untuk Indonesia.
Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan ada 13 ibu kota provinsi di Indonesia yang tidak akan mengalami fenomena solstis.
Baca Juga: Arti Lagu Parado No Bailao - MC L da Vinte ft MC Gury
13 ibu kota provinsi yang akan tidak mengalami solstis antara lain Padang, Pekanbaru, Tanjungpinang, Jambi, Pangkalpinang, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Palu, Gorontalo, Manado, Sofifi, dan Sorong.