Fakta Baru Terungkap, Warga Akan Melaporkan Madih Jika Masih Suka Meneror

- 6 Februari 2023, 10:37 WIB
Suasana Konferensi Pers Ditkrimum Polda Metro Jaya terkait kasus Polisi Peras Polisi yang melibatkan Madih
Suasana Konferensi Pers Ditkrimum Polda Metro Jaya terkait kasus Polisi Peras Polisi yang melibatkan Madih /PMJ News/

KABAR WONOSOBO – Beberapa hari yang lalu, jagat media sosial Indonesia dihebohkan dengan sebuah video pengakuan oleh salah satu anggota Provos Polsek Jatinegara Bripka Madih.

Dalam video tersebut berisi sebuah pengakuan dari Madih yang diperas oleh oknum penyidik Polda Metro Jaya.

Kejadian itu terjadi saat ia tengah melaporkan tentang kasus penyerobotan tanah milik orang tuanya.

Baca Juga: Viral! Pengakuan dari Seorang Polisi yang Diperas oleh Oknum Penyidik Polda Metro Jaya

Namun, saat melaporkan kasus tersebut, Madih mengaku dimintai uang senilai Rp100 juta oleh oknum penyidik Polda Metro Jaya.

Ia juga mengaku dimintai sebidang tanah oleh oknum tersebut.

Namun, ada fakta terbaru terkait dengan kasus sengketa tanah yang menjerat Bripka Madih dengan salah satu purnawirawan Polri berinisial TG.

Baca Juga: Update Pelaku Bom Bunuh Diri Masjid Pakistan, Ternyata Pakai Seragam Polisi

Dalam kasus sengketa tanah tersebut belakangan diketahui bahwa, lahan tersebut nyatanya sudah menjadi pemukiman warga.

Informasi tersebut muncul lantaran lahan tersebut sudah diperjualbelikan oleh orang tua yang bersangkutan sejak 2011.

Secara tidak langsung lahan tersebut tidaklah berstatus sengketa, tetapi tanah tersebut sudah dihuni oleh warga secara legal.

Baca Juga: Polisi Pastikan Video Viral Penculikan Anak Dimasukkan Karung Hoaks

Nuraisyiah alias Upik sebagai Ketua RW menjelaskan bahwa Madih memang seseorang yang dikenal pembuat kegaduhan di wilayah tempat tinggalnya.

"Kami dilapori warga, Bripka Madih datang bersama sekitar 10 orang yang bukan warga mereka. Mematok tanah depan rumah warga bangun Pos, dan memasang spanduk. Warga resah, sementara diam karena menghargai Beliau polisi," katanya. Dikutip oleh Kabar Wonosobo dari laman Pikiran Rakyat.

Ia pun menambahkan bahwa warga setempat sudah merasa resah dengan arogansi dari Madih.

Baca Juga: Mahasiswa UI yang Tewas Tertabrak Mobil Purnawirawan Polisi Malah Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Alasannya

Selain itu juga, Madih pernah nyaris digebuki Brimob dan TNI karena ulah yang ia perbuat, namun para warga masih tetap melindungi Madih.

Upik juga mengatakan bahwa Madih sering kali meneror para guru yang sedang mengajar, memasang setrum di tiang listrik dan tindakan lainya yang dapat merugikan warga sekitar.

Menurut Upik, hal itu terjadi sejak kepulangan Madih dari penugasan di Kalimantan.

Baca Juga: UPDATE Penembakan Massal Imlek California: Pelaku Bunuh Diri saat Ditemukan Polisi

"Tahun 2011 pulang tugas dari Kalimantan mulai aneh kelakuannya. Bahkan warga memaklumi kelakuan aneh itu dan beranggapan Madih 'Error'," kata Upik, yang lantas disetujui puluhan warga yang hadir.dikutip oleh Kabar Wonosobo dari laman Pikiran Rakyat.

Sedangkan informasi terbaru untuk kasus pemeras yang dilakukan oleh oknum penyidik Polda Metro Jaya kepada Madih, Kombes Hengki haryadi melakukan sebuah pertemuan dengan pihak-pihak yang terkait, guna untuk meluruskan pernyataan Madih di media sosial dan media pers.

Agenda tersebut dihadiri oleh Sekda Bekasi, Bu Camat, Lurah Jatiwarna, BPN Bekasi, aparat Kelurahan, RT, RW, tetangga Madih dan para warga yang dirugikan.

Baca Juga: Mantan Bek Barcelona Dani Alves Ditangkap Polisi atas Tuduhan Pelecehan Seksual

Selain itu juga, dalam agenda tersebut turut hadir juga Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dan para pejabat Ditreskrimum Polda Metro.

Ketua RT 4, Tuin, juga mengatakan bahwa yang dikatakan oleh Upik adalah benar. Pernyataan itu ia katakan saat melakukan forum serupa.

Selain itu Tuin juga merasa terkejut saat warga melaporkan Madih bersama sekelompok orang mematok sepihak tanah milik warga.

Baca Juga: 4 Kontroversi Andrew Tate yang Ditangkap Polisi Akibat Human Trafficking

"Warga lapor, saya masih kerja. Pulang kerja saya cek benar. Mereka bangun pos dan pasang banner di rumah pak Viktor. Maka kami anterin lapor ke Polisi," kata Tuin. Dikutip oleh Kabar Wonosobo dari laman Pikiran Rakyat.

Tuin juga mengatakan bahwa lahan yang dipersoalkan tersebut kini sudah sah dihuni oleh warga.

Selain itu juga empat lahan sudah memiliki sertifikat resmi, sedangkan sepuluh sisanya masih berstatus AJB atau akta jual beli.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Temukan Koper Misterius, Jalan Ahmad Yani Depan Bank Wonosobo Honggoderpo Dijaga Ketat Polisi

Selain itu juga, Madin selalu enggan untuk dipertemukan dengan pihak-pihak yang dianggap bersengketa. Ia justru mengajak sepuluhan orang untuk berlaku sepihak.

Madin dan sepuluh orang itu membuat ulah dengan menduduki lahan tersebut, memasang plang di rumah warga, membuat pos, bahkan memasang spanduk.

Tuin juga mengatakan bahwa para warga juga telah menyiapkan data-data hak tanah yang diperlukan untuk melawan Madih, jika diperlukan.

Baca Juga: Buntut Dicekoki Air Kencing, Terduga Pelaku Pelecehan di Gunadarma Lapor Polisi

Ia juga mengatakan bahwa, para warga siap untuk melaporkan ke polda Metro jaya, jika Madih berulah dan meneror para warga.

Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x