Gorila El Nino, Fenomena El Nino Berkepanjangan Ancam Musim Tanam Mundur ke Maret 2024

- 10 November 2023, 22:35 WIB
Ilustrasi kebakaran lahan karena El Nino
Ilustrasi kebakaran lahan karena El Nino /Pexels.com

Baca Juga: BPBD Wonosobo Laporkan Kebakaran Sumbing Mencakup 3 Desa dengan Luasan Lahan lebih dari 200 Hektar

Hingga saat ini, sejumlah kota di Indonesia bahkan disebut mengalami fenomena neraka bocor dengan suhu maksimum di antara 35,4-38 derajat selsius, terutama di siang hari. Terakhir, di Jabodetabek suhu panas mencapai 35-37 derajat selsius.

Terkait hal itu, El Nino disebut akan jadi ancaman serius di Indonesia dan berpotensi dapat berubah menjadi Gorila El Nino. Hal itu didasarkan pada kajian BRIN mengungkapkan jika El Nino disebut jadi penyebab fenomena kenaikan suhu yang ada di Indonesia.

Dijelaskan Peneliti Klimatologi Pusat Iklim & Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin mengatakan EL Nino Gorila tersebut merupakan kondisi perubahan El Nino yang dari melemah kembali menguat bahlan siklusnya memanjang.

"Kondisi ini akan menunda musim hujan sehingga bisa berdampak ke siklus tanam dan produksi pangan," katanya.

Baca Juga: Waspada! 6 Tips Menjaga Agar Mobil Tetap Prima di Tengah Cuaca Panas Akibat Kemarau Panjang

Dari sisi ekonomi, Ekonom UI, Fithra Faisal melihat dampak risiko perubahan iklim hingga El Nino seharusnya sudah diantisipasi utamanya terkait efeknya terhadap sektor pangan. Sehingga disebut penting untuk menjaga pasokan pangan mengingat sejumlah negara dunia mulai menahan impor pangannya.

Dampak EL Nino di Indonesia disebut berpengaruh ke sektor pertanian dan ekonomi Nasional.

Menurut Dwikorita beberapa wilayah Indonesia seperti Semarang dan Kertajati Majalengka mengalami panas ekstrem hingga mencapai suhu tertinggi harian mencapai 38 derajat celsius.***

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah