Pesan Luhut Jangan Gampang Men Judge, Siapa Sih yang Mau Jadi Pengkhianat?

- 20 November 2023, 11:39 WIB
Postingan Instagram Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan
Postingan Instagram Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan /Instagram @luhut.pandjaitan

Baca Juga: TKN Prabowo Gibran Sebut Kampanye Saja Belum Dimulai, Sindir Pernyataan Megawati Soal Kecurangan Pemilu

Luhut juga menyebut bahwa sekarang anak-anak muda di kantornya adalah anak-anak hebat dengan hatinya yang baik.

"Mereka ini mengerti mengenai uang dan tidak bisa dimainkan negara lain dan pengusaha. Meskipun mereka straight juga memberikan solusi," katanya lebih lanjut.

Luhut percaya bahwa masa depan Indonesia akan aman di tangan mereka. Juga menyebut tidak ada kebebasan absolut itu namun kebebasan bertanggung jawab terkait fonis hukum pada dua pihak yang bermasalah hukum dengannya.

Luhut menyebut kondisi kesehatannya mulai membaik dan mulai jalan kaki, angkat beban dan plank. Dirinya mengikuti program dari dokter dan bersyukur sudah terbebas dari jarum-jarum yang sebelumnya menopangnya dalam pengobatan.

Baca Juga: Manfaat Plank untuk Turunkan Berat Badan dan Bakar Kalori Lebih Cepat Daripada Lari dan Kardio

Jokowi meminta Luhut untuk melakukan penyembuhan sesempurna mungkin sebelum melaksanakan tugasnya.Sebelumnya juga Luhut menyebut bahwa perbedaan itu adalah hal wajar dan jangan bermusuhan dan mendendam yang membuat kemunduran.

"Ingat pintar-pintar baca tanda zaman dan persisnya data, jangan perasaan," pesannya.

Meskipun sudah diperbolehkan keluar dari General Hospital Singapore Luhut menyebut belum bisa pulang ke tanah air karena masih menjalani rawat jalan guna memastikan kondisinya pulih sepenuhnya.

Sebelum keluar dari Rumah Sakit, Luhut sempat menerima kunjungan John Kerry, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk urusan Iklim.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Kelelahan, Jokowi Tunjuk Erick Thohir jadi Ad Interim Menko Marves

"Kami berbincang mengenai beberapa hal terkait potensi besar Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim. Ada satu cerita menarik dari pertemuan kami, yaitu ketika saya menceritakan dana Pertamina yang mengendap di Venezuela dan tak kunjung kembali. Nominalnya cukup besar, senilai 300 juta dolar AS," jelasnya.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah