Pesan Luhut Jangan Gampang Men Judge, Siapa Sih yang Mau Jadi Pengkhianat?

- 20 November 2023, 11:39 WIB
Postingan Instagram Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan
Postingan Instagram Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan /Instagram @luhut.pandjaitan

KABAR WONOSOBO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kini masih menjalani perawatan di Singapura dengan kondisi yang terus membaik.

Melihat kondisi politik tanah air saat ini, Luhut pun mulai berkomentar terkait tensi yang meningkat jelang Pilpres 2024 mendatang. Atas hal itu, Luhut berharap Indonesia memasuki tahun politik tidak gampang menghakimi seseorang.

"Tanyalah hatimu yang paling dalam, apa sih yang sudah kalau lakukan untuk republik ini? Jangan kita gampang judge orang lain gitu, bilang ingusan-lah, bilang pengkhianat-lah. Siapa sih yang mau jadi pengkhianat?" kata Luhut pada unggahan Instagramnya.

Luhut yang merupakan pensiunan jenderal bintang empat itu mengaku sudah melakukan upaya penyembuhan maksimal.

Baca Juga: Pernyataan Megawati Soal Kecurangan Pemilu Dijawab TKN Prabowo Gibran, Kampanye Baru Dimulai 28 November

Luhut juga berharap jangan sampai terjadi permusuhan karena berbeda pilihan. Dia juga mengingatkan jangan mudah men-judge seseorang dengan kata kasar.

"Jangan kita gampang judge orang lain, bilang ingusan lah, bilang pengkhianat lah," kata Luhut.

Luhut juga menyebut bahwa tidak akan ada satu presiden pun yang akan menyelesaikan seluruh bangsa ini. Dia meminta jangan mentorpedo apa yang sudah menjadi success story dari satu orang (presiden).

"Kenapa mesti berkelahi, Pak Jokowi sudah menunjukkan kebesaran jiwanya rekonsiliasi dengan pak Prabowo. dan hasilnya kan sekarang bagus. Jangan baperan lah, jangan terus gampang nuduh kiri nuduh kanan gitu.Kalau kamu nggak suka ya sudah jangan pilih. siapa sih yang bisa atur millenial? Cucu saya, apa saya bisa ngatur pilih lah ini. Dia dan teman-temannya punya mau sendiri," katanya menjelaskan tentang pilpres 2024.

Baca Juga: TKN Prabowo Gibran Sebut Kampanye Saja Belum Dimulai, Sindir Pernyataan Megawati Soal Kecurangan Pemilu

Luhut juga menyebut bahwa sekarang anak-anak muda di kantornya adalah anak-anak hebat dengan hatinya yang baik.

"Mereka ini mengerti mengenai uang dan tidak bisa dimainkan negara lain dan pengusaha. Meskipun mereka straight juga memberikan solusi," katanya lebih lanjut.

Luhut percaya bahwa masa depan Indonesia akan aman di tangan mereka. Juga menyebut tidak ada kebebasan absolut itu namun kebebasan bertanggung jawab terkait fonis hukum pada dua pihak yang bermasalah hukum dengannya.

Luhut menyebut kondisi kesehatannya mulai membaik dan mulai jalan kaki, angkat beban dan plank. Dirinya mengikuti program dari dokter dan bersyukur sudah terbebas dari jarum-jarum yang sebelumnya menopangnya dalam pengobatan.

Baca Juga: Manfaat Plank untuk Turunkan Berat Badan dan Bakar Kalori Lebih Cepat Daripada Lari dan Kardio

Jokowi meminta Luhut untuk melakukan penyembuhan sesempurna mungkin sebelum melaksanakan tugasnya.Sebelumnya juga Luhut menyebut bahwa perbedaan itu adalah hal wajar dan jangan bermusuhan dan mendendam yang membuat kemunduran.

"Ingat pintar-pintar baca tanda zaman dan persisnya data, jangan perasaan," pesannya.

Meskipun sudah diperbolehkan keluar dari General Hospital Singapore Luhut menyebut belum bisa pulang ke tanah air karena masih menjalani rawat jalan guna memastikan kondisinya pulih sepenuhnya.

Sebelum keluar dari Rumah Sakit, Luhut sempat menerima kunjungan John Kerry, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk urusan Iklim.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Kelelahan, Jokowi Tunjuk Erick Thohir jadi Ad Interim Menko Marves

"Kami berbincang mengenai beberapa hal terkait potensi besar Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim. Ada satu cerita menarik dari pertemuan kami, yaitu ketika saya menceritakan dana Pertamina yang mengendap di Venezuela dan tak kunjung kembali. Nominalnya cukup besar, senilai 300 juta dolar AS," jelasnya.

Pesannya dalam posting Instagram juga cukup mendalam terkait karakter presiden Jokowi.

"Sebagai seorang yang sudah banyak makan asam garam kehidupan, saya ingin seluruh rakyat Indonesia khususnya generasi muda meneladani karakter Presiden kita. Mari kita bersikap adil dalam memberikan penilaian kepada seseorang, khususnya kepada calon pemimpin bangsa ini di masa depan. Janganlah kita terlalu fokus kepada siapa dan darimana dia berasal saja, tetapi lihatlah apa yang sudah dan akan dia perbuat untuk bangsa dan negara ini," pungkasnya. ***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah