KABAR WONOSOBO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memastikan tidak akan menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) pada sekolah non klaster COVID-19 di Jateng.
Kendati sebelumnya beberapa PTM di sejumlah sekolah di Kota Semarang akibat ditemukan kasus penularan COVID-19 di sekolah.
Terkait kekhawatiran penghentian PTM serentak akibat temuan klaster-klaster baru di sekolah ini, Gubernur Ganjar Pranowo memastikan hal itu tidak akan terjadi. Sekolah-sekolah yang aman dan tertib protokol kesehatan, serta tidak ditemukan kasus penularan, bisa melaksanakan PTM seperti biasa.
Baca Juga: Bantuan untuk Korban Longsor Mergolangu Mulai Berdatangan, 32 KK Terdampak Mengungsi ke Balai Desa
“Yang lain (bukan klaster) tetep jalan dengan SOP (dan) itu menjadi kebiasaan yang bisa dipakai sebagai pedoman pelaksanan PTM. (Penghentian PTM) Kecuali (kasus) masif di seluruh kota," Ujar Ganjar Pranowo, Senin.
Dia mengatakan jika SOP sekolah dengan klaster COVID-19 akan ditutup dua minggu dan dievaluasi kemudian seperti di Solo.
Selain menutup sekolah yang menjadi klaster penyebaran, Ganjar meminta siswa maupun guru yang dinyatakan positif Covid-9 untuk diberi perawatan. Selain itu, tracing dan testing terhadap sekolah yang bersangkutan juga harus dilakukan.
Baca Juga: 19 Daerah di Jawa Tengah Catat Nol Kasus Penularan COVID-19
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan analisis terkait kasus penularan COVID-19 di sekolah tersebut.