Harapannya mahasantri yang di satu sisi diajari pendidikan, di sisi lain dasar agama ditekankan, dapat mengantarkan ke generasi yang lebih benar.
Dalam hal ini santri diperlukan untuk ikut dalam organisasi-organisasi dan berperan dalam masyarakat, yaitu mengawal agent of change.
Baca Juga: PC PMII Wonosobo Menggelar Istighosah Kubro, Aksi Solidaritas Doa untuk Wadas
Organisasi PMII sendiri secara kultur, asas dan ideologi sama dengan Nahdlatul Ulama, yaitu Ahlussunnah Wal Jama’ah.
“Ini akan menambah kekuatan iman kita semua. Insya Allah kalian akan menjadi penerus bangsa Indonesia dan pemimpin yang berpegang agama,” ujar PC PMII Wonosobo A. Munawir.
Indonesia yang tengah mengalami bonus demografi, khususnya perguruan tinggi dan pesantren adalah gudangnya gen z, maka diera 4.O pemuda harus benar-benar menjadi penerus yang terdidik paham mengenai agama.
Baca Juga: Dandhy Laksono Kritisi PSN dan Food Estate Era Jokowi di Forum PMII Wonosobo
Seperti penuturan yang disampaikan KH. M. Chamzah Hasan, SPd dalam sambutannya, bahwa pemuda-pemuda sekarang adalah calon pemimpin di masa depan.
Di tangan-tangan pemuda itulah nasib umat, dan di bawah kaki pemuda itulah kehidupan umat.
"Bisa kita bayangkan seandainya pemuda melempem, tidak ada pergerakan. Dalam rangka mengapresiasi itu kalian harus punya dasar yang harus dipegang dalam setiap pergerakan. Khususnya anak-anak muda harus bisa mengambil peran." ungkap KH. M. Chamzah Hasan, SPd.***