KABAR WONOSOBO - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Wonosobo melaksanakan deklarasi sebagai pengurus komisariat persiapan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bertajuk “Aktualisasi Pergerakan Mahasiswa Berbasis Pesantren dan Menjawab Tantangan Peradaban”.
Deklarasi PC PMII Wonosobo tersebut dilaksanakan di gedung auditorium pondok pesantren Tanbihul Ghofilin pada 1 April 2022 lalu.
Acara tersebut juga dilaksanakan dengan tujuan pembentukan Komisariat persiapan PMII STAI Tanbihul Ghofilin Banjarnegara
Acara itu dihadiri oleh plh Bupati Banjarnegara, H. Syamsudin, S.Pd. M.Pd. yang diwakili oleh bapak Anton, kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, S.I.K.Mh, kesbangpol, pengurus cabang PMII Wonosobo, ketua PCNU Banjarnegara, delegasi dari STIE dan STIT Banjarnegara, serta tamu undangan lainnya.
Plh Bupati Banjarnegara mengajak para anggota dan mahasiswa STAI Tanbihul Ghofilin untuk berperan aktif dalam menebarkan dan menghidupkan kegiatan positif di tengah masyarakat.
“Saya yakin dan percaya kepada anak-anakku sekalian sebagai mahasiswa STAI Tanbihul Ghofilin mari kita bersama-sama berperan aktif di dalam kegiatan-kegiatan yang positif.” ungkap Plh Bupati Banjarnegara.
Beliau juga mengungkapkan bahwa pondok pesantren Tanbihul Ghofilin telah banyak membantu tugas dan program pemerintah dengan acara yang positif.
Harapannya mahasantri yang di satu sisi diajari pendidikan, di sisi lain dasar agama ditekankan, dapat mengantarkan ke generasi yang lebih benar.
Dalam hal ini santri diperlukan untuk ikut dalam organisasi-organisasi dan berperan dalam masyarakat, yaitu mengawal agent of change.
Baca Juga: PC PMII Wonosobo Menggelar Istighosah Kubro, Aksi Solidaritas Doa untuk Wadas
Organisasi PMII sendiri secara kultur, asas dan ideologi sama dengan Nahdlatul Ulama, yaitu Ahlussunnah Wal Jama’ah.
“Ini akan menambah kekuatan iman kita semua. Insya Allah kalian akan menjadi penerus bangsa Indonesia dan pemimpin yang berpegang agama,” ujar PC PMII Wonosobo A. Munawir.
Indonesia yang tengah mengalami bonus demografi, khususnya perguruan tinggi dan pesantren adalah gudangnya gen z, maka diera 4.O pemuda harus benar-benar menjadi penerus yang terdidik paham mengenai agama.
Baca Juga: Dandhy Laksono Kritisi PSN dan Food Estate Era Jokowi di Forum PMII Wonosobo
Seperti penuturan yang disampaikan KH. M. Chamzah Hasan, SPd dalam sambutannya, bahwa pemuda-pemuda sekarang adalah calon pemimpin di masa depan.
Di tangan-tangan pemuda itulah nasib umat, dan di bawah kaki pemuda itulah kehidupan umat.
"Bisa kita bayangkan seandainya pemuda melempem, tidak ada pergerakan. Dalam rangka mengapresiasi itu kalian harus punya dasar yang harus dipegang dalam setiap pergerakan. Khususnya anak-anak muda harus bisa mengambil peran." ungkap KH. M. Chamzah Hasan, SPd.***