Misi Antariksa China Sukses Mendarat di Mars, Misi Zhurong Jelajahi Permukaan Utopia Planitia Saingi NASA

15 Mei 2021, 13:44 WIB
Ilustrasi grafis komputer Zhurong misi antariksa China Tianwen-1 mendarat di permukaan Mars pada Sabtu 15 Mei 2021 /CCTV/CNSA

KABAR WONOSOBO – Misi Pesawat Luar Angkasa China Tianwen-1 dilaporkan telah sukses mendarat di Mars yang memuat Rover Zhurong, pada Sabtu 15 Mei 2021.

Pesawat itu berhasil melewati atmosfer Mars yang tipis dan Zhurong mendarat tepat di kawasan Utopia Planitia, lembah permukaan planet Mars yang sebelumnya dipilih NASA pada misi Titan 2 tahun 1976.

Sebelumnya, pesawat Tianwen-1 telah melakukan observasi pendaratan di lokasi Utopia Planitia selama tiga bulan dan mengitari orbit elips Mars untuk memastikan lokasi pendaratan.

Baca Juga: Sejarah Roket Long March 5B China yang Dimulai Sejak 1970, Dinilai Kurang Bertanggungjawab

Seperti dilansir Kabar Wonosobo dari The Verge, China punya potensi kuat dalam menyaingi Amerika Serikat di penjelajahan Mars. Hal itu mengingat China baru memulai program penjelajahan mars sejak tahun 2006 lalu.

Saat ini, robot rover penjelajah bernama Zhurong menunggu waktu untuk berkomunikasi dengan badan antariksa nasional China atau China National Space Administration (CNSA). Hal itu secara resmi akan mengukuhkan China menjadi negara kedua yang berhasil menjelajah Mars, setelah Amerika Serikat.

Zhurong, Rover beroda enam diproyeksikan segera melakukan eksplorasi di kawasan pendaratan Utopia Planitia yang terletak di bagian utara Mars. Utopia Planitia adalah kawah bekas hantaman meteor yang cukup dalam berada di kisaran 1,5 kilometer kedalaman Mars.

Baca Juga: Puing Roket China Long March-5B Jatuh di Perairan Internasional Samudra Hindia Dekat Maladewa

Dikutip Kabar Wonosobo dari CGTN bahwa sejak Sabtu, 15 Mei 2021 dini hari, Tianwen-1 telah menyiapkan pendaratan dengan mempelajari titik pendaratan teraman.

Dengan perjalanan yang ditempuh Tianwen-1 sejauh 320 juta km maka sinyal radio akan bisa menjangkau sekitar 18 menit dari Bumi ke Mars.

Secara filosofi, Zhurong merupakan nama dewa api dalam mitologi China yang dibawa dalam misi pesawat Tianwen-1 dan telah mengorbit sejak Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Jembatan Kaca di China Hancur Akibat Angin Kencang, Seorang Pria Terjebak di Ketinggian 100 Meter

Zhurong dilengkapi kapsul penyelamat, parasut, dan roket untuk melakukan pendaratan secara aman. Dengan kondisi medan planet yang terjal dengan pegunungan tinggi dan lembah, keberhasilan Zhurong dinilai sangat baik.

Terlebih lagi pendaratan wahan Zhurong harus dilakukan secara otomatis dan mengaktifkan perisai anti-panas yang melapisi kapsul yang menjadi penahan agar kendaraan penjelajah itu tak turun terlalu cepat.

Setelah mendarat, maka Rover dilepaskan dari roket dan menjejakkan rodanya untuk pertama kalinya di tanah Mars. Ditargetkan, misi Zhurong akan berjalan sekitar 90 sol atau hari waktu Mars untuk melakukan berbagai penelitian termasuk meneliti bebatuan hingga meneliti kemungkinan adanya air.

Perhitungan satu Sol atau satu hari di Mars tidak begitu berbeda yakni sekitar  tersebut dilaporkan 24 jam 39 menit jika dibandingkan waktu bumi.

Baca Juga: Amerika Serikat dan Filipina Bahas Kekhawatiran Gerakan Kapal China yang Berkumpul di Laut China Selatan

Sebelumnya, misi Tianwen-1 diluncurkan dari situs peluncuran antariksa China di Hainan yang dilakukan pada 23 Juli 2020 atau menempuh 7 bulan lebih perjalanan menuju orbit planet Mars.

Dilansir dari pemberitaan kantor berita China, Zhurong mendarat tak jauh dari misi Pesawat luar angkasa Amerika Serikat, Viking 2, di tahun 1976. Hal itu disebut jurnalis National Geographics, Andrew Jones, bahwa Tianwen-1 telah melakukan observasi pendaratan di lokasi Utopia Planitia selama 3 bulan saat terbang dalam orbit elips.

Meskipun selama ini NASA diklaim sebagai yang pertama berhasil menjelajah Mars dan melakukan kontak kembali ke Bumi, ternyata misi lainnya juga berhasil. Yakni Pesawat luar angkasa milik Uni Soviet  yakni Mars 3 pada tahun 1971 juga pernah berkomunikasi 20 detik saat sampai di Mars sebelum akhirnya hilang.

Baca Juga: Indonesia Gandeng China pada Kerja Sama Inisiatif Pusat Vaksin Asia Tenggara

Selain mempelajari geologi Mars, Zhurong juga diproyeksi mampu mempelajari iklim Mars bahkan mencari tanda-tanda kehidupan di masa lampau Mars yang diduga mirip dengan Bumi.

Wacana dari program antariksa China lainnya termasuk rencana pembangunan stasiun di Bulan berupa pangkalan yang akan dibangun dengan Negara lain yakni Rusia sejak 2021 lalu. dilansir dari The Verge, Negara lain yang juga melakukan misi ke Mars adalah Uni Emirat Arab yang sejak Februari lalu dilaporkan telah memasuki Orbit Mars.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: The Verge

Tags

Terkini

Terpopuler