KABAR WONOSOBO - Indonesia mengajukan diri untuk menjadi pusat atau hub vaksin di Asia Tenggara dan akan melakukan kerja sama jangka panjang dengan China untuk mewujudkan hal tersebut.
Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dalam konferensi pers yang digelar dari China pada Jumat petang waktu Jakarta setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi di WuYi, Provinsi Fujian, China.
“Ide ini masih di tahap awal, namun yang kita usulkan antara lain kerja sama penguatan riset pengembangan vaksin, pengembangan industri bahan baku, dan peningkatan kapasitas produksi vaksin nasional,” kata Retno.
Ide tersebut adalah bagian dari kerja sama kemitraan vaksin baik jangka panjang maupun jangka pendek yang diagendakan untuk dibahas dengan Menlu China saat berkunjung ke negeri Tirai Bambu.
Secara prinsip, China telah menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Indonesia, meskipun pembahasan lebih lanjut masih akan dilakukan untuk mewujudkan kerja sama jangka panjang tersebut.
Untuk kerja sama jangka pendek, Indonesia juga menyatakan harapannya agar China terus memberikan dukungan agar pengiriman vaksin dapat dilakukan sesuai jadwal seperti komitmen yang telah disepakati.
Baca Juga: Soal Isu Pekerja Uyghur, China Boikot Beberapa Brand Fashion Ternama Barat, H&M Mendadak Hilang di Aplikasi
“Isu penguatan kerjasama vaksin ini juga kita bahas langsung dengan para produsen vaksin di Tiongkok,” kata Retno.