Meski sempat diblokir di Indonesia, pengguna telegram terus tumbuh setiap tahunnya dan disebut-sebut sebagai pesaing WhatsApp.
Durov sendiri terang-terangan mengaku sebagai orang yang membenci WhatsApp.
Ia kerap menyebut WhatsApp tidak aman dan menyarankan untuk menghapus aplikasi itu dari gawai penggunanya.
Hal tersebut dibuktikannya saat spyware dari perusahaan Israel, NSO Group berhasil menginfeksi WhatsApp dan membobol datanya cukup dengan panggilan telepon yang bahkan tak perlu diterima
Sejak saat itu Durov semakin mengutarakan ketidaksukaannya pada WhatsApp dan mengusulkan para user untuk melakukan uninstall.
Baca Juga: CEO Ant Group Simon Hu Menyatakan Mundur dari Fintech Terbesar di China, Ada Apa?
Terkaya di Uni Emirat Arab
Setelah diusir dari Rusia, Durov menetap di Dubai, Uni Emirat Arab dan mengembangkan aplikasi Telegram hingga sukses memiliki lebih dari 500 juta pengguna di seluruh dunia.
Berkat kesuksesannya itu, Durov juga telah berhasil mengumpulkan pundi-pundi kekayaan sebesar 17,2 miliar dolar Amerika atau 248 Triliun Rupiah pada tahun 2021.