Dalam kontingensi seperti itu, Amerika Serikat bersama dengan Inggris berencana untuk terlibat dalam pertempuran jalanan melawan agen-agen Rusia.
Mereka pun berpotensi untuk memulai baku tembak, menabrak kendaraan diplomatik Rusia, atau menembaki ban pesawat Rusia untuk mencegahnya lepas landas.
Pada saat itu, Inggris menginginkan Assange untuk melewatkan jaminan dalam sidang ekstradisi atas permintaan Swedia dalam sebuah kasus yang telah digugurkan.
Baca Juga: Amerika Serikat, Inggris dan Australia bentuk Geng Kerja Sama Baru Bernama AUKUS. Untuk Lawan China?
Pada akhirnya, Assange diseret keluar dari Kedutaan Besar Ekuador dan saat ini tetap dalam tahanan di penjara Inggris dengan keamanan tinggi.
Sementara itu, CIA melanjutkan laporan yang mengatakan akan mempertimbangkan rencana untuk membunuh Assange dan anggota Wikileaks lainnya.
Atau, para agen CIA mempertimbangkan untuk menculik mereka dari kedutaan dan membawanya ke AS, atau pun menyerahkannya kepada pihak berwenang Inggris.
Wikileaks sebagai media massa internasional telah mendorong langkah-langkah ekstrem, salah satunya melalui publikasi “Vault 7” yang mengungkap perangkat serangan siber yang digunakan oleh agen-agen AS.
Kebocoran alat-alat itu merupakan penghinaan besar bagi intelijen AS sehingga CIA pun ingin membalas dendam kepada Assange.